KONTAN.CO.ID - Iklim di Indonesia berbeda dengan negara yang berada di bagian selatan maupun utara bumi, menginat letak Indonesia di garis khatulistiwa. Banyak orang yang measih menganggap iklim sama seperti cuaca, padahal keduanya tidak sama. Iklim, mengutip Sumber Belajar Kemendikbud Ristek, adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama.
Iklim di Indonesia
Indonesia masuk dalam kelompok iklim tropis. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki letak astronomis di antara 6 derajat Lintang Utara (LU) - 11 derajat Lintang Selatan(LT) dan 95 derajat - 141 derajat Bujur Timur (BT). Ciri-ciri dari iklim tropis yaitu:- Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20–23° C bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.
- Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
- Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.
- Di pengaruhi oleh pergerakan peredaran matahari yang menyebabkan peredaran pola angin sehingga terdapat dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
- Di beberapa pulau besar seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua terdapat gunung-gunung yang tinggi sehingga mempengaruhi variasi unsur iklim di setiap wilayahnya.
- Indonesia juga memiliki iklim tropis, hal ini dipengaruhi bentuk wilayah Indonesia yang berupa kepulauan. Sebagian besar tanah daratan Indonesia di kelilingi oleh laut atau samudra. Itulah sebabnya di Indonesia terdapat iklim laut. Sifat iklim ini lembab dan banyak mendatangkan hujan.
Iklim muson Indonesia
Iklim musim atau iklim muson, bersumber dari situs Gramedia, adalah iklim yang terjadi karena adanya pengaruh angin muson yang bertiup di Indonesia dan berganti arah setiap 6 bulan sekali. Perubahan arah hembusan angin muson membuat iklim di Indonesia berbeda-beda setiap pertengahan tahun. Jenis angin ini terbagi menjadi dua yaitu angin muson barat daya dan angin muson timur laut. Selain mempengaruhi iklim di Indonesia, angin muson ini juga membuat Indonesia memiliki dua musim yang berbeda yakni musim penghujan dan musim kemarau.Iklim laut di Indonesia
Wilayah Indonesia yang didominasi lautan menyebabkan negara kita memiliki iklim laut. Iklim laut adalah iklim yang banyak mendatangkan curah hujan yang bersifat lembab. Hal ini lah yang membuat Indonesia memiliki musim hujan yang cukup panjang. Iklim-iklim yang masuk dalam iklim laut adalah iklim tropis, iklim subtropis, dan iklim sedang.Iklim panas di Indonesia
Jenis iklim di Indonesia selanjutnya adalah iklim panas atau iklim tropis. Iklim ini dipengaruhi oleh letak astronomis Indonesia. Iklim tropis hanya dimiliki oleh negara-negara atau daerah yang berada di khatulistiwa, salah satunya Indonesia. Iklim ini berada di antara 23,5 derajat lintang utara sampai dengan 23,5 lintang selatan dan hampir mencakup 40 persen dari permukaan bumi. Iklim tropika atau iklim tropis membuat Indonesia menjadi negara yang kaya akan teriknya matahari dan memiliki taraf hujan yang tinggi. Tonton: Waduh, Jumlah Pekerja di Indonesia yang Terkena PHK Tembus 63.947 OrangDampak perubahan iklim
Saat ini iklim di Indonesia dan dunia mulai menunjukkan perubahan ke arah yang mengkhawatirkan. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya suhu bumi karena adanya efek rumah kaca. Beberapa kebiasaan yang menyebabkan fenomena efek rumah kaca diantaranya seperti penggunaan bahan bakar fosil, pembukaan lahan dengan cara dibakar, hingga penebangan liar yang membuat hutan terus berkurang.- Mencairnya lapisan es di kutub Utara dan Selatan yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut.
- Peningkatan permukaan air laut akan menyebabkan tenggelamnya daerah pesisir dan pulau-pulau kecil.
- Pergeseran musim yang menyebabkan musim kemarau akan berlangsung lama yang mengakibatkan kekeringan sehingga potensi kebakaran meningkat serta musim hujan yang berlangsung cepat dengan kecenderungan intensitas curah hujan yang lebih tinggi sehingga mengakibatkan banjir dan tanah longsor.
- Terjadinya krisis persediaan makanan karena tingginya potensi gagal panen dan krisis air bersih.
- Meluasnya penyebaran penyakit tropis seperti malaria, demam berdarah dan diare.
- Hilangnya jutaan spesies flora dan founa karena tidak dapat beradaptasi dengan perubahan suhu di bumi.