KONTAN.CO.ID - Kalender Hijriah dan Masehi sudah umum diketahui oleh masyarakat kita. Meski sering ditulis dalam satu kalender yang sama, ada beberapa perbedaan dari kalender Hijriah dan Masehi. Tahun baru Masehi selalu dirayakan tepat pada 1 Januari, berbeda dengan Tahun Baru Hijriah. Selain tahun baru, ada banyak lagi perbedaan dari dua kalender ini. Kalender masehi pertama kali digunakan di negara-negara di Eropa kemudian menyebar ke seluruh Dunia. Pencetus sekaligus pembuat kalender ini adalah Paus Gregorius XIII.
Orbit yang digunakan
Kalender Hijriah menggunakan perhitungan orbit bulan pada Bumi. Sehingga, kalender Hijriah disebut sebagai kalender bulan atau kalender lunar. Sebaliknya, kalender Masehi menggunakan perhitungan pergerakan matahari. Maka dari itu, kalender Masehi disebut juga kalender solar atau kalender matahari. Awal hari pada kalender Hijriah dimulai saat matahari terbenam. Berbeda dengan kalender Masehi yang dihitung dari pukul 12 malam. Jumlah hari di kalender Hijriah dan Masehi berbeda. Dikutip dari IslamicFinder, jumlah hari pada kalender Hijriah terhitung 11-12 hari lebih sedikit dibanding kalender Masehi. Jumlah hari di kalender Masehi ada 365 hari, sedangkan Hijriah ada 354 atau 355 hari. KH Shofiyulloh, ahli ilmu falak Nahdlatul (NU) melalui laman NU.co.id menyebutkan, perhitungan hari pada kalender Hijriah tidak tetap. Hal ini dipengaruhi oleh siklus sinodis bulan.- Muharram
- Shafar
- Rabi'ul Awal
- Rabi'ul Akhir
- Jumadil Awal
- Jumadil Akhir
- Rajab
- Sya'ban
- Ramadhan
- Syawal
- Zulqaidah
- Zulhijjah