KONTAN.CO.ID - Jakarta. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan orang lain untuk keberlangsungan hidupnya. Hal tersebut kemudian yang menyebabkan munculnya kelompok-kelompok sosial. Bersumber dari Modul Sosiologi Kelas XI Kemendikbud Ristek, manusia sebagai makhluk sosial diungkapkan oleh Aristoteles. Dia menjelaskan jika manusia adalah makhluk sosial atau zoon Politicon yang artinya manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi dengan orang lain.
Definisi kelompok sosial dari tokoh
Karena manusia merupakan makhluk sosial, hubungan antar individu tentu akan terus berlangsung. Hal tersebut secara tidak sadar, manusia bergabung membentuk sebuah kelompok. Menurut beberapa tokoh, definisi dari kelompok sosial sebagai berikut ini:- Soerjono Soekanto: Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.
- Robert K Merton: kelompok sosial adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah matang.
- Paul B Horton: Kelompok berarti setiap kumpulan manusia secara fisik, contohnya sekelompok orang yang sedang menunggu antrian kasir
- Mac Iver dan Charles H Page: kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama
Syarat-syarat kelompok sosial
Suatu kelompok bisa dikatakan sebagai kelompok sosial jika sudah memenuhi beberapa syarat. Syarat terbentuknya kelompok sosial diantaranya:- Kesadaran setiap anggota kelompok bahwa dia merupakan sebagian kelompok yang bersangkutan.
- Interaksi hubungan timbal-balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya,
- Persamaan faktor yang dimiliki bersama seperti nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama, dan lain-lain.
- Memiliki sebuah faktor khusus di dalamnya, contohnya kepemilikan nasib serupa atau kesamaan tujuan hidup dan cita-cita dengan teman dekat.
- Kesamaan karakter fisik atau ideologi politik serta persamaan apapun akan mempererat ikatan antar individu dalam kelompok sosial
- Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku. Dalam sebuah kelompok sosial, terdapat sebuah struktur tersendiri. Hal ini memungkinkan setiap anggota untuk mendapatkan peranan, fungsi, dan bahkan kedudukan hierarki yang jelas.
- Bersistem dan berproses. Karena setiap kelompok sosial memiliki sebuah tujuan yang sama, akan tercipta norma-norma atau peraturan. Terbentuknya norma-norma atau peraturan yang tegas dalam setiap kelompok sosial bukanlah tanpa tujuan. Seluruh norma atau peraturan tersebut haruslah ditaati oleh setiap individu demi tercapainya tujuan bersama dari kelompok tersebut serta tujuan pribadi.
Ciri-ciri dan faktor terbentuknya kelompok sosial
Suatu kelompok sosial umumnya memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang menunjukkan bahwa kelompok tersebut merupakan kelompok sosial. Ciri-cirinya sebagai berikut ini:- Adanya kesadaran dari masing-masing individu jika ia adalah bagian dari kelompok tersebut. Dengan demikian sifat untuk menang sendiri tentunya bisa diminimalisir.
- Adanya hubungan timbal baik antar anggota sendiri ataupun anggota lainnya.
- Adanya interaksi yang aktif dan juga pola perilaku.
- Adanya suatu faktor tertentu yang dimiliki dari masing-masing individu. Hal ini bisa lebih mempererat ikatan antar satu dengan yang lainnya. Faktor tersebut bisa berupa tujuan yang sama, cita-cita yang sama, nasib yang sama dan juga karakterisitik yang sama.
- Adanya struktur pembagian tugas dalam kelompok yang bertujuan agar setiap orang memiliki peran, fungsi dan juga kedudukan yang jelas. Dengan demikian masing-masing akan memiliki tanggung jawab masing-masing.
- Jika terjadi masalah, satu individu dalam kelompok akan mempengaruhi individu yang lainnya. Hal ini dikarenakan mereka merasa kejadian tersebut adalah miliki kelompok.
- Adanya interaksi antar individu dalam jangka waktu tertentu. Interaksi antar individu berlangsung dalam jangka pendek ataupun lama.
- Kesamaan kepentingan
- Kesamaan keturunan
- Kesamaan nasib