MOMSMONEY.ID - Saat Anda memelihara burung peliharaan, penting untuk selalu mengecek kondisinya setiap hari. Sebab, terkadang burung mengalami beberapa hal pada tubuhnya yang mungkin membutuhkan perawatan khusus. Salah satunya adalah bulu darah. Apa Itu Bulu Darah? Bulu darah ini merupakan bulu muda yang masih berkembang. Biasanya akan muncul ketika burung telah mengalami kerontokan normal, bulu baru akan dirangsang untuk mulai tumbuh menggantikanya. Ini biasanya muncul dari folikel bulu kulit, terlihat seperti paku, pena bulu, atau mirip batang bulu itu sendiri.
Baca Juga: Hewan Anjing Boleh Makan Buah Apel, Tetapi Perhatikan Dulu Hal Ini Dilansir dari VCA Hospitals, bulu baru ini memiliki suplai darah yang mengalir melaluinya dan terbungkus oleh lapisan keratin (sejenis protein) atau selubung bulu. Saat bulu terus tumbuh, ujungnya akan matang terlebih dahulu saat darah surut kembali ke dalam folikel. Burung secara bertahap akan membersihkan selubung bulu keratin dari ujung bulu yang matang. Lalu, bulu baru yang terbentuk pun muncul. Setelah bulu sepenuhnya tumbuh, suplai darah hilang dan bulu hanyalah unit mati di kulit. Bulu Baru yang Berkembang Rusak Kendati demikian, saat bulu muda ini sedang berkembang, batang bulu bisa rusak. Dilansir dari PetPlace, ini karena trauma atau infeksi virus yang menyebabkan keretakan atau patah pada selubung kemudian terjadi pendarahan. Biasanya, paling sering terjadi di bulu sarap. Pendarahan ini dapat berhenti dengan sendirinya. Akan tetapi, dalam kasus yang lebih serius, kehilangan darah yang parah dapat terjadi dari bulu ini, akhirnya menyebabkan penyakit yang signifikan dan bahkan mungkin kematian. Baca Juga: 5 Penyebab Burung Peliharaan Mencabuti Bulunya Sendiri Hal yang Dapat Dilakukan untuk Merawatnya