MOMSMONEY.ID - Kucing dapat mengalami berbagai gangguan pencernaan seperti diare, sembelit, muntah, dan sebagainya. Selain itu, kucing juga dapat menderita malabsorbsi. Ini adalah salah satu kondisi di tubuh kucing yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan, terutama pencernaannya yang perlu diwaspadai. Apa Itu Malabsorbsi? Malabsorbsi adalah istilah umum yang digunakan ketik kucing tidak mampu menyerap semua nutrisi dari makanannya dengan baik. Paling sering ini terkait dengan penyakit memengaruhi usus kecil, di mana sebagian besar penyerapan terjadi, tetapi juga dapat memengaruhi usus besar. Ada banyak penyakit yang menyebabkan malabsorbsi kronis dan mengganggu proses pencernaan kucing.
- Peradangan: dinding usus bisa menjadi bengkak akibat alergi makanan, intoleransi makanan, atau kondisi sepeti enteritis eosinofik, di mana satu jenis sel darah putih membanjiri dinding usus.
- Kanker: kanker usus seperti adenokarsinoma atau limfosarkoma usus.
- Infeksi: seperti campylobacter, cryptosporidia, giardia, atau cacing parasit.
- Kerusakan pada dinding usus: sebagai akibat dari infeksi virus atau pertumbuhan berlebihan dari bakteri yang tidak membantu.
- Diare.
- Penurunan berat badan.
- Muntah.
- Nafsu makan meningkat.
- Kusam dan depresi.
- Kondisi kulit dan bulu yang buruk.
- Perut kembung (gas).
- Kotoran lunak atau diare cair.
- Kotoran berminyak.
- Kotoran berisi makanan tidak tercerna.
- Borborygmus (suara yang berasal dari saluran pencernaan)
- Tes darah fungsi usus, untuk memerikan wawasan tentang kesehatan dinding usus, dan kadar enzim pankreas yang juga merupakan penyebab malabsorbsi.
- Pemindaian ultrasound, memungkinkan dokter untuk menilai ketebalan lapisan individu dari dinding usus. Ini dapat membedakan antara kondisi peradangan dan kanker.
- Jika alergi makanan dicurigai, dokter hewan akan menyarankan Anda untuk memberi makanan hipoalergik selama beberapa minggu, untuk melihat apakah ini membawa resolusi gejala.
- Diet rendah lemak, sangat mudah dicerna, atau diet tinggi serat.
- Suntikan vitamin B untuk mengisi kembali kadar rendah di dinding usus.
- Obat cacing atau antibiotik yang memiliki efek antiinflamasi pada dinding usus.
- Probiotik, untuk membangun kembali populasi bakteri sehat di usus.