Mengenal kopi dari Banjarnegara



JAKARTA. Nama kopi dari Banjarnegara mungkin pamornya masih kalah jika dibanding kopi-kopi dari daerah lain. Misalnya, Gayo, Toraja Mandailing, Flores, Lampung dan lain-lainnya.

Tapi jangan salah, dari berbagai kontes nasional, kopi Banjarnegara sering masuk dalam jajaran kopi berkualitas. Salah satunya, kopi robusta yang dibudidayakan Kelompok Tani Gondoarum Karangkobar, tahun 2012 juara nasional untuk uji rasa.

Saat ini, kopi Gondoarum juga menuju proses sertifikasi kebun organik. Lahan kopi robusta seluas 13 hektare tersebut dibudidayakan secara organik atau tanpa perlakuan pupuk dan obat kimia. Dalam setahun, lahan tersebut mampu memproduksi sekitar 25 ton kopi.


Roaster kopi dari gerai kopi Geray Nuswantara Gery mengakui kualitas kopi Banjarnegara. Menurutnya, tidak semua kopi bisa menembus kasta teratas dalam dunia perkopian yang biasa disebut specialty coffee.

Dan salah satu kopi yang layak masuk grade tersebut ada di Banjarnegara, tepatnya di Desa Babadan, Kecamatan Pejawaran. ‘’Java Bismo kopi arabika varietas LINI S 795 ditanam di ketinggian 1200dpl. Saya telah mengirim sampel kopi Babadan ke beberapa negara, dan respons dari tester kopi di sana mengatakan kopi ini bagus,’’ katanya kepada KONTAN, beberapa waktu lalu.

Kini, Pemkab Banjarnegara tengah terus berusaha memperluas pasar kopi produksi petani Banjarnegara. Komoditas kopi diharapkan bisa mengambil pasar kopi nasional yang saat ini terbuka lebar.

Salah satunya dengan menyelenggarakan Coffee Day dan diskusi kopi awal Oktober lalu, tujuannya dapat mengenalkan Banjarnegara sebagai produsen kopi dengan kualitas yang bagus. Selain itu, produksi kopi dari berbagai wilayah juga bisa memberikan pilihan cita rasa bagi para penikmat dan pelaku usaha kopi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto