KONTAN.CO.ID - Anda berencana membeli produk asuransi unitlink? Sebaiknya Anda mengenali lebih detil produk asuransi unitlink, agar nantinya tidak merasa terjebak dan bisa memilih jenis unitlink yang paling cocok sesuai profil risiko Anda. Berdasarkan data yang dirilis Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) premi produk unitlink tumbuh 9,0% (YoY) menjadi sebesar Rp 93,31 triliun dan mendominasi dengan kontribusi sebesar 62,5% dari total pendapatan premi. Pertumbuhan premi unitlink tersebut dipengaruhi situasi pandemi Covid-19, sehingga orang memerlukan perlindungan lebih baik segi kesehatan maupun finansial. Sepanjang tahun 2020 hingga 2021 Produk Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi (PAYDI) atau Unitlink mengalami peningkatan.
Alasan yang kerap muncul ketika memilih unitlink adalah tidak ingin dananya “hangus” dalam membayar biaya asuransi dan mendapatkan nilai tunai, di mana setiap saat nilainya bervariasi sesuai dengan nilai aset investasinya. Menurut Sherly Sintia CFP, Assistant Consultand di ZAP Finance perlu ditekankan bagi calon pembeli produk unitlink bahwa asuransi unit link merupakan perkawinan antara 2 produk keuangan yaitu asuransi jiwa plus produk investasi, seperti reksadana. Namun produk utamanya tetaplah asuransi jiwa. Jadi, dalam asuransi unit link setoran premi nasabah akan dipecah dan dimasukkan ke dalam 2 keranjang. Sebagian masuk keranjang premi asuransi untuk keperluan biaya proteksi atau perlindungan dan sebagian lagi disetorkan oleh perusahaan asuransi ke manajer investasi untuk dikelola sebagai dana investasi. Manfaat utama asuransi unit link adalah proteksi jiwa. Lalu jika ditambahkan manfaat kesehatan dan lainnya, maka nasabah juga bisa memilih untuk mendapatkan proteksi terhadap risiko finansial akibat kondisi kesehatan maupun hal lainnya. Sedangkan pengelolaan dana investasi juga dapat menambah setoran premi di masa depan sehingga manfaat proteksi bisa maksimal. Nah, yang perlu nasabah patut pahami adalah naik turunnya perkembangan pasar tidak akan mengubah nilai pertanggungan yang dijamin, namun bisa mempengaruhi nilai aset investasi nasabah dalam polis asuransi. Lantas siapakah yang cocok dengan produk unitlink? Menurut Sherly produk unitlink cocok untuk siapa pun yang ingin terlindungi ketika terjadi risiko tutup usia saat usia produktif. Sehingga Uang Pertanggungan (UP) yang diberikan akan bermanfaat bagi keluarga sebagai pengganti penghasilan yang hilang. Apa saja yang harus diperhatikan saat hendak membeli unitlink? Berikut tips dari Sherly saat hendak membeli unitlink perlu memperhatikan sebagai berikut: Pertama, tetapkan tujuan membeli asuransi Kedua, sesuaikan kemampuan atau budget untuk membayar premi. Biasanya berkisar 5% hingga 10% dari pemasukan bulanan. Ketiga, pahami berapa komposisi setoran yang diperuntukkan premi dan berapa yang dialokasikan untuk investasi. Keempat, ketahui biaya apa saja yang timbul. Kelima, pahami kinerja dana investasi yang dipilih karena dana investasi tidak dijamin dan akan mengikuti perkembanan pasar keuangan dan pasar modal. Setelah menimbang kelima hal di atas, langkah berikutnya Anda perlu mengetahui jenis unitlink agar nanti bisa menentukan jenis unitlink mana yang paling tepat sesuai kebutuhan dan sikon finansial Anda. Jenis-jenis unitlink 1.Unitlink Pasar Uang (Cash Fund Unit Link) Perusahaan asuransi penerbit unitlink pasar uang menempatkan portofolio investasi nasabahnya 100% pada instrumen pasar uang seperti deposito berjangka, SBI dan surat utang jangka pendek. Unitlink Pasar Uang cocok bagi Anda dengan profil investor konservatif, risiko investasinya paling rendah dan berjangka waktu pendek. 2.Unitlink Pendapatan Tetap (Fixed Income Unit Link) Komposisi investasi dana nasabah biasanya sekitar 80% di instrument obligasi. Anda yang ingin memperoleh keuntungan bunga optimal namun tetap mengutamakan pendapatan yang stabil dan konsisten, maka unitlink pendapatan tetap bisa jadi pilihan. 3.Unitlink Pendapatan Campuran (Managed Unit Link) Portofolio investasi nasabah ditempatkan pada saham dan obligasi dengan komposisi tertentu. Jika Anda termasuk investor moderat, maka unitlink pendapatan campuran tepat jadi pilihan. Ada peluang pertumbuhan investasi jangka panjang sehingga bisa memperoleh pendapatan memadai. 4.Unitlink dana saham (Equity Link) Dana investasi nasabah sebesar 80% akan ditempatkan di saham. Jenis unitlink ini hanya tepat bagi Anda yang tergolong investor agresif, karena berani mengambil risiko tinggi. Nilai investasi yang dibenamkan di unitlink dana saham sangat bergantung pada pergerakan indeks saham. Guna memberikan gambaran terhadap jenis-jenis unitlink di atas, bisa ditengok pada kinerja unitlink yang dipantau oleh PT Infovesta Utama. Berdasarkan data Infovesta Utama pada Mei 2023 kinerja bagus ditunjukkan oleh Unitlink Pendapatan Tetap yang memberikan imbal hasil 2,66% year to date (YtD). Peringkat kedua ditempati oleh Unitlink Saham yang memberikan imbal hasil 1,47% sejak awal tahun. Peringkat ketiga ditempati unitlink campuran yang memberikan imbal hasil 1,27 % YtD. Peringkat keempat alias terakhir ditempati unitlink pasar uang yang memberikan imbal hasil 1% YtD.
Nah, setelah mengetahui keempat jenis unilink tersebut dan juga mengetahui imbal hasil dari tiap jenis unitlink, maka Anda tinggal menimbang-nimbang jenis unitlink mana yang sesuai dengan profil risiko Anda sebagai investor, konservatif, moderat atau agresif. Sebab, pada dasarnya unitlink adalah produk asuransi yang bertujuan untuk proteksi. Jadi terkait imbal hasil investasi tentunya menjadi prioritas kedua sesudah kebutuhan proteksi terpenuhi. Selamat berasuransi.
Baca Juga: Unitlink Kembali Berikan Return Positif di Juli 2023 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti