Mengenal nomophobia, ketakutan berlebih tidak bisa jauh dari ponsel



KONTAN.CO.ID - Nomophobia (no mobile phone phobia) adalah rasa takut dan cemas berlebih apabila seseorang jauh dari ponsel atau gadgetnya. Mereka yang terkena nomophobia dikenal dengan nomophobian.

Mereka yang terkena nomophobia ini tidak dapat dengan mudah terlepas dari gadget terutama smartphone kapan pun dan di manapun berada.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mereka yang terserang nomophobia jika tidak memegang smartphone selama sedetik saja misalnya, sudah  muncul  rasa cemas, khawatir, bingung atau bahkan gelisah tanpa diketahui sebab musababnya.  


Tidak jarang pula para dengan mudah menyulut  marah apabila dilarang menggunakan ponsel. 

Baca Juga: Tolak kebijakan privasi baru, pengguna tak bisa gunakan WhatsApp mulai 15 Mei

Gejala nomophobia

Dikutip dari Healthline, gejala nomophobia meliputi:

1. Gejala emosional nomophobia meliputi:

  • Khawatir, takut, atau panik ketika berpikir tidak memiliki ponsel atau tidak dapat menggunakannya.
  • Kecemasan dan kegelisahan jika tidak akan dapat menggunakan ponsel untuk sementara waktu
  • Panik atau cemas jika tidak dapat menemukan ponsel yang biasa digunakan
  • Stres atau cemas jika tidak dapat memeriksa ponsel
2. Gejala fisik nomophobia meliputi:

  • Sesak di dada
  • Kesulitan bernapas secara normal
  • Gemetar
  • Berkeringat
  • Merasa akan pingsan, pusing, atau bingung
  • Detak jantung menjadi cepat
Baca Juga: Muncul lagi notifikasi kebijakan privasi baru WhatsApp, terima atau tolak?

Ciri-ciri nomophobia

Setidaknya ada beberapa ciri-ciri nomophobia, di antaranya: 

  • Selalu membawa smartphone ke mana pun pergi seperti  ke pasar, kebun, sungai, toilet, dan tempat rapat atau tempat lainnya yang tidak lazim. 
  • Kadang-kadang mereka melawan kodrat sebagai mahluk sosial atau dengan kata lain kurang bersosialisasi di dunia nyata.
  • Selanjutnya, ciri-ciri nomophobia adalah terkadang lebih memilih mengutak-atik smartphone dibanding memilih makan. 
  • Pada waktu belajar lebih mengutamakan smartphone daripada buku pelajaran, sebentar-sebentar melihat ke layar smartphone, kapan, dan ke manapun pergi selalu membawa charger atau powerbank karena takut smartphonenya mati. 
  • Ketika smartphone-nya mati, pecandu akan tergesa-gesa mencharger smartphone-nya, dan ciri terakhir adalah pecandu akut mengakibatkan bungkuk pada punggung, dan sakit mata.
Selama ini belum ada klinik atau panti rehabilitasi terhadap pengidap nomophobia karena dari ­berbagai ciri, dan dampak nomophobia hampir mirip dengan ­pecandu narkoba yang hanya dia sendiri yang mampu mengobatinya.

Selanjutnya: Vivo resmi membuka gerai concept store terbarunya di Mal Central Park

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News