KONTAN.CO.ID - Nomophobia (no mobile phone phobia) adalah rasa takut dan cemas berlebih apabila seseorang jauh dari ponsel atau gadgetnya. Mereka yang terkena nomophobia dikenal dengan nomophobian. Mereka yang terkena nomophobia ini tidak dapat dengan mudah terlepas dari gadget terutama smartphone kapan pun dan di manapun berada. Dikutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mereka yang terserang nomophobia jika tidak memegang smartphone selama sedetik saja misalnya, sudah muncul rasa cemas, khawatir, bingung atau bahkan gelisah tanpa diketahui sebab musababnya.
Gejala nomophobia
Dikutip dari Healthline, gejala nomophobia meliputi: 1. Gejala emosional nomophobia meliputi:- Khawatir, takut, atau panik ketika berpikir tidak memiliki ponsel atau tidak dapat menggunakannya.
- Kecemasan dan kegelisahan jika tidak akan dapat menggunakan ponsel untuk sementara waktu
- Panik atau cemas jika tidak dapat menemukan ponsel yang biasa digunakan
- Stres atau cemas jika tidak dapat memeriksa ponsel
- Sesak di dada
- Kesulitan bernapas secara normal
- Gemetar
- Berkeringat
- Merasa akan pingsan, pusing, atau bingung
- Detak jantung menjadi cepat
Ciri-ciri nomophobia
Setidaknya ada beberapa ciri-ciri nomophobia, di antaranya:- Selalu membawa smartphone ke mana pun pergi seperti ke pasar, kebun, sungai, toilet, dan tempat rapat atau tempat lainnya yang tidak lazim.
- Kadang-kadang mereka melawan kodrat sebagai mahluk sosial atau dengan kata lain kurang bersosialisasi di dunia nyata.
- Selanjutnya, ciri-ciri nomophobia adalah terkadang lebih memilih mengutak-atik smartphone dibanding memilih makan.
- Pada waktu belajar lebih mengutamakan smartphone daripada buku pelajaran, sebentar-sebentar melihat ke layar smartphone, kapan, dan ke manapun pergi selalu membawa charger atau powerbank karena takut smartphonenya mati.
- Ketika smartphone-nya mati, pecandu akan tergesa-gesa mencharger smartphone-nya, dan ciri terakhir adalah pecandu akut mengakibatkan bungkuk pada punggung, dan sakit mata.