KONTAN.CO.ID - Sejarah Palestina telah ditandai dengan konflik politik yang sering terjadi terkait perampasan tanah dengan kekerasan. Hal ini terjadi lantaran pentingnya Palestina bagi beberapa agama besar dunia dan letaknya di persimpangan geografis strategis antara Afrika dan Asia. Saat ini, Palestina masih mengalami konflik panas dengan Israel terkait perebutan wilayah.
Asal kata dan sejarah Palestina
Kata Palestina berasal dari kata Yunani, Philistia, yang berasal dari deskripsi penulis Yunani Kuno tentang wilayah tersebut pada abad ke-12 SM. Dirangkum dari laman
History, sepanjang sejarah Palestina, wilayah tersebut telah diperintah oleh banyak kelompok, termasuk Asyur, Babilonia, Persia, Yunani, Romawi, Arab, Fatimiyah, Turki Seljuk, Tentara Salib, Mesir, dan Mamelukes. Dari sekitar 1517 hingga 1917, Kekaisaran Ottoman menguasai sebagian besar wilayah tersebut. Sejak jatuhnya Kekaisaran Ottoman dalam Perang Dunia I hingga 1948, Palestina biasanya mengacu pada wilayah geografis yang terletak di antara Laut Mediterania dan Sungai Jordan.
Baca Juga: Amnesty International menilai Israel telah lakukan kejahatan perang di Jalur Gaza Sejak abad ke-20 masyarakat Arab yang berada di wilayah tersebut dikenal sebagai orang Palestina. Namun, sebagian wilayah tersebut saat ini sudah menjadi bagian dari Israel.
Sehingga, saat ini Palestina secara teoritis mencakup Tepi Barat (wilayah yang berada di antara Israel dan Yordania modern) dan Jalur Gaza (yang berbatasan dengan Israel dan Mesir modern). Namun, kendali atas wilayah ini merupakan situasi yang kompleks dan berkembang. Tidak ada konsensus internasional mengenai perbatasan, dan banyak wilayah yang diklaim oleh Palestina telah diduduki oleh Israel selama bertahun-tahun. Lebih dari 135 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa mengakui Palestina sebagai negara merdeka, tetapi Israel dan beberapa negara lain, termasuk Amerika Serikat, tidak mengakuinya.
Baca Juga: Tak ada tanda-tanda gencatan senjata, Israel dan Palestina masih saling serang