KONTAN.CO.ID - Video tentang anak yang terkena gigitan anjing hingga terkena rabies viral beberapa waktu lalu. Meskipun berbahaya, sayangnya masih banyak masyarakat yang belum mengetahui penyakit rabies ini. Mengutip dari situs Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), penyakit Rabies atau penyakit ‘anjing gila’ adalah salah satu penyakit yang fatal apabila berhasil menjangkiti manusia.
Dosen Fakultas Kedokteran UMM, dr. Gerry Permadi, menjelaskan bahwa angka kematian pasien penyakit rabies yang tidak tertangani dengan tepat hampir mencapai 100 persen. Mengingat bahaya dari penyakit ini, masyarakat perlu memahami penyebab hingga langkah penanganan dan mengindari penyakit rabies.
Baca Juga: Syarat Mendaftar Seleksi Mandiri ITB 2023, Biaya Pendaftaran, dan Jadwalnya Penyebab dan gejala penyakit rabies
Penyakit ini ditularkan melalui virus yang berada di tubuh hewan terkena rabies seperti anjing, kera, dan kucing. “Rabies biasanya ditularkan melalui gigitan terbuka atau kontak air liur dari hewan yang telah terkena virus rabies. Persentasenya sekitar 98% dari gigitan anjing dan hanya 2% sisanya yang berasal dari kera ataupun kucing,” jelas dr. Gerry. Lebih lanjut, virus rabies akan menyerang susunan saraf pusat pada manusia dan dapat menimbulkan dampak yang sangat fatal. Gejala awal yang bersifat ringan dan sering ditimbulkan adalah demam dan nyeri di sekitar area gigitan. Sedangkan pada gejala berat, orang yang terjangkit akan mengalami halusinasi, mudah cemas, hingga ciri yang khas adalah sering mengeluarkan air liur berlebihan (hipersaliva). “Pada tahap yang sangat berat, orang yang terjangkit akan sampai pade fase paralisis, yakni tubuh tidak bisa bergerak layaknya stroke. Bukan hanya setengah yang lumpuh, melainkan keseluruhan badan hingga menyebabkan kematian,” jelasnya.
Penanganan dan cara mencegah rabies
Dokter Gerry menjelaskan bahwa langkah awal setelah terkena gigitan adalah mencuci area gigitan dengan air mengalir dan sabun selama 10 hingga 15 menit. Setelah itu, segera menuju ke rumah sakit terdekat untuk diberikan vaksin anti rabies atau yang sering dikenal dengan VAR.
Baca Juga: Jalur Mandiri Unair 2023: Syarat, Daya Tampung, dan Jadwal Pendaftarannya Apabila luka gigitan sangat serius dan mendekati kepala, maka akan ditambahkan serum anti rabies atau yang sering disebut dengan SAR. Langkah preventif atau pencegahan bisa dilakukan karena lebih baik menghindari resiko. Di Indonesia, masih terdapat 26 provinsi yang menjadi wilayah endemis rabies.
Namun hanya 7 provinsi yang telah dinyatakan bebas rabies. Adapun ciri-ciri hewan yang terjangkit rabies dapat dilihat lewat tingkah lakunya yang aneh, seperti mengeluarkan air liur berlebihan dan menggigit sembarangan. Tips agar terhindar dari rabies adalah sering membersihkan kandang hewan peliharaan, melakukan vaksinasi apabila berpergian atau hendak beraktivitas di area yang liar “Termasuk saat berkunjung ke wilayah endemis rabies. Pun dengan menjaga hewan peliharaan agar tidak terkontaminasi dengan lingkungan liar,” jelas dokter Gerry. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News