Mengenal Penyakit Zoonosis, Jenis-Jenis, dan Cara Mencegah Penularannya



KONTAN.CO.ID -  Baru-baru ini di wilayah Gunung Kidul, Yogyakarta, penyakit antraks menyebar di daerah tersebut. 

Melansir dari Kompas.com (7/7), sebanyak 87 warga dinyatakan positif antraks dari 143 warga yang diperiksa dan 1 orang meninggal dunia. 

Antraks adalah salah satu dari jenis penyakit zoonosis yang berbahaya. Hewan seperti sapi yang terkena antraks tidak boleh dikonsumsi oleh manusia meskipun sudah dimasak. 


Lalu apa itu penyakit zoonosis? Mengapa penyakit ini berbahaya untuk manusia? Simak informasi berikut ini. 

Baca Juga: Allopurinol Obat Asam Urat, Ini Kegunaan, Dosis, dan Efek Sampingnya

Apa itu penyakit zoonosis?

Penyakit zoonosis adalah penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia maupun sebaliknya. 

Mengutip situs Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), penyakit ini disebabkan oleh infeksi dari mikroorganisme parasit yang dapat berupa bakteri, virus, jamur, serta parasit seperti protozoa dan cacing.

Penularan penyakit zoonosis bisa terjadi melalui tiga cara yakni, secara langsung, tidak langsung, dan konsumsi. 

Penularan secara langsung terjadi jika seseorang melakukan kontak dengan hewan terinfeksi, tergigit, terkena air liur dan kotoran hewan serta cairan yang keluar dari hewan tersebut.

Sedangkan penularan tidak langsung dapat melalui perantara, baik artropoda yang bertindak sebagai vektor, air dan juga tanah.

Penularan penyakit zoonosis juga bisa terjadi melalui konsumsi produk asal hewan terinfeksi yang masih mengandung bibit penyakit.

Jenis penyakit zoonosis di Indonesia

Ada cukup banyak jenis penyakit zoonosis yang ada di dunia termasuk di Indonesia. 

Kementerian Pertanian melalui Keputusan Menteri Pertanian No. 237/Kpts/PK.400/M/3/2019, memaparkan beberapa penyakit zoonosis prioritas di Indonesia. 

Ada sebanyak 15 penyakit zoonosis yang menjadi prioritas untuk dikendalikan dan ditanggulangi secara nasional, yakni: 

  • Avian Influenza (flu burung)
  • Rabies (penyakit anjing gila)
  • Anthraks atau antraks 
  • Brucellosis
  • Leptospirosis
  • Japanese B. Encephalitis
  • Bovine Tubercullosis (TBC Sapi)
  • Salmonellosis (salmonella)
  • Schistosomiosis
  • Q Fever (Demam Q)
  • Campylobacteriosis (Kampilobakteriosis), 
  • Trichinellosis (infeksi cacing Trikinosis atau Trichinosis), 
  • Paratubercullosis (paratuberculosis), 
  • Toksoplasmosis (Toksoplasma), 
  • Cysticercosis/Taniasis (Sistiserkosis).
Baca Juga: Obat Diabetes Metformin, Ini Kegunaan, Dosis, dan Efek Sampingnya

Cara mencegah penyakit zoonosis

Mengingat penularannya melalui hewan bahkan bisa melalui hewan peliharaan, ada beberapa cara untuk mencegah penularan penyakit zoonosis. 

Merangkum dari situs Puskesmas Sungai Durian, berikut ini cara mencegah penularan penyakit zoonosis dari hewan ke manusia: 

  • Selalu mencuci tangan dengan rutin menggunakan sabun setelah menggunakan toilet, sebelum dan setelah memasak, sebelum makan, atau setelah bersentuhan dengan hewan.
  • Menjaga kebersihan rumah
  • Menjaga dan merawat hewan peliharaan
  • Cuci bahan-bahan makanan sampai bersih sebelum diolah.
  • Masak bahan makanan hingga matang.
  • Gunakan obat nyamuk atau pengusir serangga lainnya.
  • Hindari gigitan hewan maupun cakaran dari hewan.
  • Hindari menyentuh hewan liar.
Demikian informasi singkat tentang penyakit zoonosis. Tetap jaga kebersihan dan kesehatan agar Anda dan keluarga selalu sehat. 

Jika Anda mengalami keluhan kesehatan setelah berinteraksi dengan hewan atau mengonsumsi makanan dari daging tertentu, segera periksa ke dokter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News