KONTAN.CO.ID -Jakarta. Agar kita tidak sakit, tubuh manusia dibekali dengan sistem pertahanan yang dikenal dengan sistem imun atau kekebalan tubuh. Sistem ini menjaga agar tubuh tidak terserang infeksi virus dan bakteri. Sistem imunitas, dikutip dari
LiveScience, adalah sistem pertahanan tubuh terhadap penyakit dan gangguan yang dapat merusak tubuh. Dalam kondisi yang prima, imun tubuh mampu melawan berbagai infeksi patogen seperti virus, bakteri, dan parasit.
Jika kondisi tubuh menurun akibat kelelahan atau stres, imun tubuh juga akan melemah. Efeknya, tubuh bisa mudah terserang penyakit yang diakibatkan oleh virus atau gangguan faktor lainnya.
Baca Juga: Orang Indonesia Punya Kekebalan Tubuh Tinggi, Ini Penjelasan Epidemiolog Unair Sistem imunitas kita terbagi menjadi tiga jenis: imunitas alami (
innate), buatan (
adaptive), dan imunitas pasif. Bagaimana sistem tersebut bekerja pada tubuh? Mari simak penjelasan tentang ketiga sistem imunitas tubuh di bawah ini yang dihimpun dari
LiveScience dan
Medical News Today.
Sistem imunitas alami
Saat lahir, manusia dibekali dengan sistem imunitas alami atau
innate immunity. Sistem ini terdiri dari perlindungan baik dalam maupun di luar tubuh. Komponen yang masuk dalam sistem imun alami diantaranya:
- Kulit
- Enzim pada air mata dan minyak kulit
- Dahak dan refleks batuk
- Cairan asam lambung
- Sel darah putih
Imun kita akan bekerja saat patogen, bisa berupa bakteri atau virus, masuk ke dalam tubuh. Antigen pada virus atau bakteri merangsang sistem imunitas untuk memproduksi antibodi guna menyerang infeksi tersebut. Sistem imun ini juga disebut sebagai sistem imun non-spesifik. Dinamai demikian karena imunitas ini tidak bisa melawan penyakit atau gangguan tertentu. Artinya, respon dari sistem imunitas alami lebih umum. Jika patogen mampu menembus pertahanan imunitas alami, tubuh memerlukan bantuan dari imunitas buatan.
Baca Juga: Asik! Kampus Mengajar Angkatan 4 2022 Dibuka Hari Ini, Cek Syarat Daftarnya Sistem imunitas buatan
Saat imunitas alami tidak mampu menghalau serangan virus atau bakteri, tubuh memerlukan pertahanan tambahan dari imunitas buatan atau
adaptive immunity. Imunitas buatan didapat saat tubuh mulai mengenali beberapa jenis infeksi patogen. Kita memiliki imunitas ini setelah terserang penyakit tertentu. Proses dari pembentukan imunitas buatan ini terjadi saat tubuh terserang patogen. Patogen tersebut kemudian di proses dan diidentifikasi oleh tubuh. Kemudian sistem imun akan membuat antibodi yang didesain untuk mengatasi serangan patogen tersebut. Setelah sembuh, sistem imun kita akan mengingat penyakit yang menyerang tubuh. Jika kelak terinfeksi dengan gangguan yang sama, tubuh sudah lebih siap melawan gangguan tersebut.
Baca Juga: Semua Jurusan Bisa Lamar, Cek Lowongan Kerja 2022 di Anak Usaha BUMN Kimia Farma Ini Sistem imunitas pasif
Dua sistem imunitas di atas masuk dalam kategori aktif, dimana tubuh akan memproduksi sendiri antibodi untuk melawan penyakit. Namun demikian, tubuh manusia tidak selamanya mampu mengobati diri sendiri. Agar kekebalan tubuh semakin baik, imunitas pasif diberikan pada tubuh.
Jenis imunitas ini "dipinjam" dari sumber lain kemudian diberikan pada tubuh. Contohnya adalah ASI yang diberikan pada bayi. ASI mengandung antibodi yang kemudian ditransfer kepada bayi saat ia menyusu. Selain dari ASI, sistem imunitas pasif juga didapat melalui imunisasi. Imunisasi merupakan kegiatan pemberian vaksin kepada seseorang. Vaksin sendiri dibuat dari patogen (virus atau bakteri) yang sudah dilemahkan. Vaksin yang sudah diberikan, akan membantu tubuh untuk memproduksi antibodi yang sesuai dengan virus tertentu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News