KONTAN.CO.ID - Manusia sebagai makhluk sosial secara sadar maupun tidak sadar membentuk kelompok sosial yang beragam. Berikut ini jenis dan ciri-ciri kelompok sosial. Bersumber dari Modul Sosiologi Kelas XI Kemendikbud Ristek, kelompok sosial merupakan himpunan manusia yang memiliki hubungan timbal balik satu dengan lainnya dalam sebuah struktur sesuai dengan pola yang matang. Untuk membentuk suatu kelompok sosial, terdapat beberapa syarat yang perlu dipenuhi seperti persamaan nasib hingga interaksi timbal-balik.
Klasifikasi kelompok sosial: Kelompok semu
Kelompok semu atau tidak teratur, mengutip dari Buku Sosiologi Paket C Kemendikbud Ristek, merupakan kelompok orang-orang yang bersifat sementara. Kelompok sosial ini tidak memiliki struktur, ikatan, kesadaran jenis, atau aturan. Biasanya kelompok semu terjadi secara spontan atau tiba-tiba. Contohnya, kerumunan yang terbentuk saat terjadi kecelakaan di jalan raya. Ciri-ciri dari kelompok tidak teratur ini adalah:- Tidak direncanakan karena terjadi secara spontan,
- Tidak terorganisasi sehingga tidak berstruktur,
- Tidak ada interaksi, interelasi, dan komunikasi yang berlangsung lama (langgeng),
- Tidak ada kesadaran kelompok, dan
- Kehadirannya bersifat sementara.
- Penonton (formal audience): kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan tujuan yang sama serta mempunyai sifat pasif. Ambil contoh, penonton di dalam gedung film
- Kelompok ekspresif (planned expressive group): kerumunan yang mementingkan tujuan dari pada pusat perhatian. Contoh, orang yang berkumpul di pantai untuk rekreasi.
- Kelompok saling tidak senang (incovient causal crowd): kerumunan sementara yang tidak menyukai kehadiran orang lain sebab dapat menghambatnya untuk mencapai tujuan. Contohnya, orang yang sedang antri karcis dimana dia akan tidak senang jika ada orang lain karena menghambatnya mencapai tujuan.
- Kerumunan panik (panic causal crowd): kerumunan orang yang dalam keadaan panik untuk menyelamatkan diri dari bahaya. Misalnya, ketika sedang terjadi gempa semua orang berkumpul di depan rumah.
- Kerumunan emosional (acting lawless crowd): kerumunan yang menggunakan kekuatan fi sik untuk melawan norma-norma yang pergaulan hidup yang bersangkutan. Contohnya, pengeroyokan.
- Kerumunan tak bermoral (immoral lawless crowd): kerumunan orang yang tindakannya melawan norma pergaulan hidup tetapi tidak mempunyai tujuan yang jelas. Contoh, kumpulan orang yang mabuk.
Klasifikasi kelompok sosial: Kelompok nyata
Kelompok sosial yang nyata atau teratur mempunyai berbagai bentuk tetapi ada satu ciri yang sama yaitu kehadirannya bersifat tetap. Hampir pada semua kelompok sosial yang terjadi di masyarakat merupakan kelompok nyata. Adapun bentuk-bentuk kelompok nyata adalah : 1. Kelompok statistik (statisticak group) Kelompok statistik ini biasanya digunakan sebagai sasaran penelitian. Agar penelitian mudah dilakukan, maka masyarakat dikelompokkan sesuai dengan kepentingannya. Contoh dari kelompok ini adalah kelompok berdasarkan jenis kelamin, kelompok berdasarkan usia, kelompok berdasarkan jenis pekerjaan, dan sebagainya. Ciri-ciri dari kelompok statistik yakni:- Tidak direncanakan tetapi bukan berarti terjadi secara spontan
- Tidak terorganisir dalam satu wadah tertentu
- Tidak ada interaksi, interelasi, dan komunikasi yang berlangsung lama atau langgeng
- Tidak ada kesadaran berkelompok
- Kehadirannya bersifat tetap
- Tidak direncanakan tetapi sudah ada dengan sendirinya
- Kemungkinan berkelompok dalam suatu wadah tertentu
- Kemungkinan ada interaksi, interelasi, dan komunikasi
- Kemungkinan terjadi kesadaran berkelompok
- Kehadirannya tetap
- Tidak direncanakan tetapi sudah ada dengan sendirinya
- Kemungkinan berkelompok dalam suatu wadah tertentu
- Ada interaksi dan interelasi sehingga terjadi komunikasi
- Ada kesadaran berkelompok
- Kehadirannya tetap
- Terbentuk karena sengaja direncanakan/dibentuk
- Terorganisir dalam suatu organisasi
- Ada interaksi, interalasi, dan komunikasi secara terus menerus
- Kesadaran berkelompok sangat kuat
- Kehadirannya bersifat tetap
Jenis-jenis kelompok sosial menurut ahli
Melansir dari Modul Sosiologi Kelas XI Kemendikbud Ristek, terdapat 4 jenis kelompok sosial yang dikemukakan oleh para ahli Sosiologi. Jenis-jenis dari kelompok sosial tersebut adalah: 1. Jenis kelompok sosial menurut Ferdinand Tonies Menurut Ferdinand Tonies, jenis kelompok sosial terbagi atas keeratan ikatan antar anggotanya. Kelompok ini menjadi 2 yaitu Gemeinschaft dan Gesellschaft. Kemudian kedua kelompok ini oleh Djojodiguno kemudian dikenalkan dengan istilah Paguyuban dan Patembayan. Uraian dari kedua kelompok ini yakni:- Gemeinschaft (Paguyuban)
- Gesellschaft (Patembayan)
- Solidaritas mekanik: Muncul pada masyarakat yang masih sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif serta belum mengenal adanya pembagian kerja diantara para anggota kelompok.
- Solidaritas organik: Solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah kompleks dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh saling ketergantungan antar anggota.
- In-group: Suatu perasaan perikatan antara satu orang dengan orang lain dalam suatu kelompok sosial tertentu. Perasaan tersebut sangat kuat sehingga membentuk suatu perilaku sosial tertentu seperti: Solidaritas, kesediaan berkorban, kerja sama, konformitas, dan sebagainya.
- Out group: Situasi dimana seseorang merasa bukan bagian dari kehidupan kelompok. Out-group feeling selalu ditandai munculnya perilaku antogonistik dan antipati. Hal ini menyebabkan munculnya gejala prejudice, paranoid, etnocentristic, non koperatif, lalai, dan lain-lain.
- Kelompok primer: Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya saling kenal mengenal dan bersifat informal. Contohnya adalah keluarga, kelompok sahabat, teman, teman sepermainan.
- Kelompok sekunder: Kelompok sosial yang terbentuk karena adanya hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan pada asas manfaat. Contohnya seperti sekolah dan PGRI.