KONTAN.CO.ID - Rapid Test adalah cara untuk mendeteksi kasus secara dini sehingga pemerintah dapat menyusun dan melakukan tindakan yang tepat untuk menghentikan penyebaran virus corona. Tidak semua orang perlu mengikuti Rapid Test atau tes cepat Covid-19. Hanya mereka yang direkomendasikan oleh petugas kesehatan yang perlu menjalaninya. Selain itu, rapid test juga dilakukan guna sejumlah keperluan seperti perjalanan jauh menggunakan kereta api maupun pesawat terbang.
Bagaimana rapid test bekerja?
Dirangkum dari laman resmi Covid19.go.id, cara melakukan rapid test dengan mengambil tetes darah untuk melihat antibodi yaitu IgM dan IgG yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus corona. Jadi, jika antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya orang tersebut pernah terpapar virus corona.- Antibodi baru dihasilkan tubuh antara 8-10 hari setelah timbul gejala sehingga tetap ada kemungkinan hasil negatif yang keliru
- Hasil positif bisa terjadi karena infeksi lain, seperti demam berdarah, sehingga tetap ada kemungkinan hasil positif yang keliru
- Hasil positif rapid test harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan Laboratorium di Rumah Sakit Rujukan. Hasil negatif harus diulang pada hari ke-10.