Mengenal Resesi Ekonomi, Penyebab hingga Dampak yang Ditimbulkan



KONTAN.CO.ID - Baru-baru ini, Indonesia masuk dalam daftar negara yang berisiko mengalami resesi ekonomi. Simak pengertian, penyebab, dan dampak resesi ekonomi. 

Seperti yang diberitakan Kontan.co.id (14/7), berdasarkan survei dari Bloomberg, Indonesia berada pada peringkat ke-14 negara yang berisiko mengalami resesi.

Lalu, apa itu pengertian dari resesi ekonomi, penyebab, serta dampaknya? 


Melansir dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Mojokerto, resesi adalah penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang tersebar di seluruh ekonomi, berlangsung lebih dari beberapa bulan. 

Penurunan biasanya terlihat pada Produk Domestik Bruto (PDB) menurun, lapangan kerja menurun, hingga pertumbuhan ekonomi riil yang bernilai negatil selama enam bulan atau dua kuartal berturut-turut. 

Baca Juga: 11 Kata Bahasa Korea yang Masuk KBBI, dari Oppa hingga Mokbang

Penyebab dan ciri-ciri resesi ekonomi

Kondisi penurunan ekonomi ini tentu terjadi dikarenakan beberapa sebab. Bersumber dari situs OCBC NISP, penyebab dari resesi ekonomi suatu negara di antaranya:

  • Suku bunga tinggi
  • Guncangan ekonomi
  • Kepercayaan investor yang hilang
  • Inflasi
  • Deflasi
  • Gelembung aset
Selain penyebab resesi yang perlu diketahui, Anda juga perlu mengetahui ciri-ciri dari fenomena ini, yakni:

1. Ekspor lebih kecil dibanding impor. 

Saat ekspor suatu negara lebih kecil dibanding impor, maka akan meningkatkan risiko defisit anggaran. Imbasnya, pendapatan nasional turun dan risiko resesi akan semakin naik. 

2. Pertumbuhan ekonomi menurun selama 2 kuartal berturut-turut

Menurunnya perekonomian ini biasanya disebabkan oleh faktor-faktor berikut:

  • Investasi tidak stabil
  • Pendapatan nasional
  • Konsumsi
  • Pengeluaran
  • Ekspor-impor
3. Ketidakseimbangan produksi dan konsumsi

Tingkat konsumsi yang tinggi menyebabkan impor menjadi lebih banyak. Imbasnya, pengeluaran akan membengkak dan menyebabkan keuntungan perusahaan lokal menipis. 

Baca Juga: Pendaftaran SMUP Sarjana Terapan Unpad 2022 Masih Dibuka, Ini Infonya

4. Pengangguran bertambah

Angka pengangguran yang terus naik akibat lapangan pekerjaan menipis menjadi salah satu ciri dari resesi. Kondisi ini menunjukkan lemahnya ekonomi suatu negara dan dapat memicu naiknya angka kriminalitas. 

Jika kasus kriminal meningkat, membuat kepercayaan investor menurun dikarenakan tatanan sosial dan keamanan kacau. 

Dampak resesi ekonomi

Pelemahan ekonomi membawa dampak tidak hanya pada masyarakat saja, namun juga pemerintah dan pengusaha. 

Dampak yang timbul akibat resesi ekonomi, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni:

1. Berkurangnya kapasitas produksi perusahaan sehingga terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bahkan menutup operasional perusahaan. 

2. Penurunan instrumen investasi sehingga penempatan dana investor lebih banyak dalam bentuk investasi yang aman.

3. Melemahnya daya beli masyarakat karena mereka lebih selektif membelanjakan uang dan fokus untuk memenuhi kebutuhan pokok terlebih dahulu. 

4. Pendapatan negara berupa pajak dan non-pajak menurun sehingga jumlah PPN ke kas menjadi rendah.

5. Masyarakat terancam kehilangan pekerjaan akibat PHK atau sulit mendapatkan pekerjaan karena lapangan kerja menurun.

6. Pemerintah perlu membuka lapangan kerja, namun di sisi lain pendapatan negara sedang menurun. Hal ini menyebabkan pinjaman ke bank asing meningkat. 

Demikian pengertian tentang resesi ekonomi, penyebab, dan dampak yang ditimbulkan. Mulai sekarang, sebaiknya Anda mulai mempersiapkan beberapa langkah preventif untuk menghadapi resesi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News