JAKARTA. Investor yang memegang saham PT Waskita Karya Tbk pasti sumringah. Sepanjang tahun ini, harga saham emiten berkode WSKT ini sudah naik sekitar 40%. Kinerja keuangannya juga ciamik. Di kuartal satu, emiten konstruksi ini berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 127,3 miliar, melesat 1026% dibanding tahun sebelumnya. Tapi beda lagi dengan pemegang saham PT Agung Podomoro Land Tbk. Gara-gara petingginya terseret kasus suap reklamasi, harga saham emiten berkode APLN ini malah merosot sekitar 24% sejak awal tahun. Tentunya, bila investor hanya menempatkan investasinya di saham APLN, ia jadi rugi besar. Namun ia bisa mengurangi kerugian tersebut bila menyebar investasinya di banyak instrumen atau banyak saham.
Mengenal risiko-risiko investasi
JAKARTA. Investor yang memegang saham PT Waskita Karya Tbk pasti sumringah. Sepanjang tahun ini, harga saham emiten berkode WSKT ini sudah naik sekitar 40%. Kinerja keuangannya juga ciamik. Di kuartal satu, emiten konstruksi ini berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 127,3 miliar, melesat 1026% dibanding tahun sebelumnya. Tapi beda lagi dengan pemegang saham PT Agung Podomoro Land Tbk. Gara-gara petingginya terseret kasus suap reklamasi, harga saham emiten berkode APLN ini malah merosot sekitar 24% sejak awal tahun. Tentunya, bila investor hanya menempatkan investasinya di saham APLN, ia jadi rugi besar. Namun ia bisa mengurangi kerugian tersebut bila menyebar investasinya di banyak instrumen atau banyak saham.