MOMSMONEY.ID - Yuk, mengenal dulu
safety loading sebelum melakukan persiapan mudik Lebaran ke kampung halaman, terutama bagi yang membawa kendaraan pribadi. Memasuki bulan Ramadan, sebagian besar masyarakat Indonesia pun mulai melakukan persiapan mudik ke kampung halaman guna bertemu dengan keluarga di Hari Raya Idul Fitri. Dikutip dari dephub.go.id, Jasa Marga memprediksikan, volume lalu lintas mudik pada Lebaran tahun ini mencapai 2,2 juta kendaraan, lebih tinggi 2,8% dari Lebaran tahun lalu.
Puncak arus mudik akan terjadi pada satu hari menjelang Lebaran (H-1), meningkat 2,5% dibanding puncak arus mudik Lebaran tahun lalu. Dengan peningkatan arus lalu lintas mudik tersebut, para calon pemudik tidak boleh melupakan persiapan keselamatan mudik, biar bisa sampai ke tujuan dengan selamat.
Baca Juga: Waspada! Jelang Lebaran Kasus Covid-19 di Indonesia Menanjak, Tertinggi Sejak Januari Sony Susmana,
Senior Instructor dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), membagikan informasi keselamatan terkait dengan safety loading, hal yang kerap dianggap remeh dan cenderung dilupakan oleh para pemudik Indonesia. Safety loading adalah praktik memuat barang ke dalam kendaraan secara aman dan nyaman, mengurangi risiko bahaya yang bisa terjadi seiring tambahan muatan barang ke dalam kendaraan. Sony membagikan 8 poin penting yang perlu para calon pemudik perhatikan saat memuat barang untuk mudik sebagai berikut: 1. Pengenalan kendaraan Banyak dari pemilik kendaraan kurang memperhatikan jenis kendaraannya dan memaksa untuk memuat barang secara berlebihan. Tidak semua kendaraan bisa mengakomodasi semua barang bawaan, meskipun barang dapat dimuat dalam kendaraan tidak sepenuhnya berarti aman karena belum tentu telah memenuhi standar keselamatan yang seharusnya dipenuhi. Selalu pastikan bahwa barang muatan yang dibawa tidak melebihi kapasitas beban maksimal kendaraan. Sebab, kendaraan akan bekerja jauh lebih keras dengan ada muatan tambahan tersebut.
Baca Juga: Simak Tips Mengatur Keuangan saat Bulan Ramadan dari Sequis Life Ini, yuk 2. Gunakan roofbox Hindari memuat barang di bagian atas mobil. Jika memang harus memuat barang di atas mobil, manfaatkan penggunaan
roofbox dengan pengaplikasian yang benar. Maksud dari aplikasi yang benar ini adalah memastikan
roofbox tertutup rapat, dimensi dan berat barang yang dimasukkan sesuai dengan ukuran
roofbox. Selain itu, pengendara juga harus ingat bahwa penambahan penggunaan
roofbox akan menambah dimensi ketinggian mobil dan bisa membuat mobil menjadi tidak bisa menggunakan jalanan dengan atap yang rendah. 3. Penempatan barang Lokasi penempatan barang yang benar berada di dalam kabin kendaraan. Selalu pastikan muatan barang tidak
overload dan
overdimension, jangan memaksakan untuk memasukkan barang yang melebihi dari dimensi kendaraan itu sendiri, karena hal tersebut merupakan hal yang sangat berbahaya. Usahakan untuk selalu menempatkan muatan yang paling berat di bagian paling bawah dan yang paling ringan di bagian paling atas.
Baca Juga: Catat buat yang Mau Mudik, Cuti Bersama Lebaran 2023 Maju ke Tanggal Ini 4. Lashing
Lashing atau mengikat barang bawaan juga merupakan salah satu hal yang penting saat berkendara membawa muatan.
Lashing memastikan barang-barang bawaan tidak bergerak dan mengganggu pengendara. Untuk muatan di dalam kabin kendaraan, bisa menggunakan
cargo net. Dan, untuk barang muatan yang diletakkan di bagian atas kendaraan (
roofbox), harus menggunakan alat yang berstandar keamanan seperti
strapper, agar tidak terlepas pada saat kendaraan berjalan. Selalu pastikan alat yang digunakan memiliki standar keamanan karena jika barang muatan tersebut lepas akan membahayakan pengendara dan juga pengendara lainnya. 5. Faktor bahaya Saat membawa muatan barang, pengendara pun juga harus menyadari faktor-faktor bahaya tambahan eksternal. Faktor bahaya seperti angin kencang, jalanan berlubang, tikungan tajam, dan jalanan menanjak atau menurun merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh sang pengendara berkat tambahan muatan barang pada kendaraan. Muatan tambahan akan membuat kendaraan untuk bekerja dua kali lebih berat dari biasanya, dan sang pengendara harus menyadari batas kemampuan dari kendaraan dan juga berkendara secara waspada.
Baca Juga: Dibuka Hari ini (28/3), KAI Access Ramadan Festives 2023 Siapkan 10.000 Tiket Mudik 6. Cara berkendara Pengendara juga perlu berkendara secara lebih hati-hati saat membawa muatan barang yang banyak lantaran beban tambahan yang menambah beban mobil. Dan, jika muatan barang tersebut tidak dimuat secara aman, makan muatan dapat bergerak kemana-mana dan membahayakan penumpang dan pengendara. Pengendara perlu memastikan untuk tidak melakukan
hard-braking (menginjak rem secara tiba-tiba) dan selalu menjaga jarak. Saat di jalanan menurun, selalu pastikan untuk menahan kecepatan, agar tidak terlalu cepat dengan menggunakan
engine brake. Lalu, saat di jalanan menanjak, pastikan untuk menggunakan momentum gerakan kendaraan secara maksimal, agar tidak gagal saat menanjak. Perhatikan pula saat menikung karena pusat gravitasi kendaraan akan berubah jika berisi muatan barang tambahan dan kendaraan dapat terguling lebih mudah jika menikung terlalu tajam. 7. Journey management Melakukan manajemen perjalanan merupakan kunci dari kenyamanan dan keamanan saat mudik. Para pemudik bisa bersepakat untuk memutuskan barang-barang apa saja yang akan dibawa pergi dan juga yang nanti akan dibawa kembali. Sebab, biasanya barang muatan yang dibawa kembali dari kampung halaman akan lebih banyak dari sebelumnya. Pastikan barang bawaan yang dibawa sudah disepakati dan tidak melebih dari kemampuan kendaraan yang digunakan.
Baca Juga: Siap Mudik Lebaran, Ini Rute Arus Mudik dan Balik pada Mudik Gratis Kemenhub 8. Co-driver Sama halnya dengan perjalanan jauh lainnya, memiliki
co-driver yang cocok merupakan salah satu hal yang penting. Kegunaan dari memiliki
co-driver adalah dapat menjadi pengganti pengemudi, membantu navigasi, dan juga menemani pengendara sepanjang jalan. Pastikan pengendara dan
co-driver memiliki visi dan misi yang sama, dan akan lebih baik lagi jika memiliki
chemistry yang cocok, sehingga bisa membuat perjalanan menjadi jauh lebih menyenangkan Selain
safety loading, menggunakan mobil yang aman dan nyaman merupakan hal yang penting pula saat bermudik. Dengan kebutuhan keamanan tersebut, OLX Autos menawarkan berbagai macam pilihan mobil bekas berkualitas yang telah lulus uji inspeksi, bebas banjir, dan juga bebas tabrak. Plus, dengan keuntungan gratis biaya perawatan, garansi mesin 30 hari, dan juga garansi 7 hari uang kembali serta layanan purna jual lainnya. Tak hanya itu, pada bulan Ramadan tahun ini, OLX Autos menawarkan promosi menarik. Para pelanggan yang membeli dan menjual mobil bekas di OLX Autos berkesempatan untuk mengikuti Program Promo THR 2023 OLX Autos dengan berbagai hadiah menarik.
Seperti saldo digital,
voucher belanja, logam mulia emas, dan
grand prize satu unit motor Yamaha NMAX. Untuk bisa mengikuti undian menarik ini, pelanggan cukup membeli atau menjual mobil bekas di semua OLX Autos Store, aplikasi, dan juga
website. Lalu, pelanggan wajib menuliskan Google Review atau Instagram Feed Review serta wajib mem-
follow akun media sosial OLX Autos di @olxautos.id. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: S.S. Kurniawan