KONTAN.CO.ID - JAKARTA- Transaksi kripto yang semakin masif di Indonesia menjadi bukti penerapan teknologi blockchain. Teknologi ini menjadikan kripto sebagai salah satu aset investasi yang menjanjikan di masa depan. Namun, dampak positif dari blockchain tidak hanya terbatas pada investasi, tetapi juga membuka peluang karir baru. Menurut William Sutanto, CTO Indodax, teknologi blockchain memiliki potensi untuk diterapkan di berbagai industri, asalkan didukung oleh regulasi yang jelas. "Blockchain bukan hanya tentang cryptocurrency, tetapi juga tentang bagaimana data dapat diatur dan diamankan lebih efektif. Pemahaman mendalam tentang teknologi ini sangat penting untuk memaksimalkan potensinya," ujar William dalam keterangan tertulis, Kamis (6/6).
Baca Juga: Harga Bitcoin Berpotensi Naik hingga ke Level US$ 73.000, Simak Sentimennya William menjelaskan bahwa teknologi blockchain telah digunakan di berbagai sektor global, termasuk keuangan, rantai pasokan, dan game. Ia berharap Indonesia dapat menciptakan inovasi baru dalam industri tersebut agar tidak tertinggal dari negara lain. "Mulai dari pengembangan teknologi blockchain itu sendiri, yang awalnya hanya ada layer-1, kemudian layer-2, dan sekarang layer-3," tambahnya. Blockchain juga berpotensi mentransformasi berbagai industri lainnya. "Teknologi ini adalah revolusi digital yang dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi di sektor keuangan, logistik, kesehatan, hingga pemerintahan," jelas William. Di sisi karir, perkembangan teknologi blockchain membuka banyak peluang. "Ada banyak peluang karir di bidang blockchain, mulai dari pengembangan teknologi hingga konsultasi dan analisis. Pemahaman tentang blockchain dapat membuka banyak pintu bagi profesional muda di Indonesia," kata William. Ia juga menekankan bahwa karir di industri blockchain tidak hanya terbatas pada sektor IT, tetapi juga mencakup pemasaran, penjualan, pengembangan bisnis, media sosial, dan lainnya.
Baca Juga: Pada Era Industri 4.0, Sinergi dalam Edukasi Blockchain dan Kripto Menjadi Penting Saat memberi kuliah umum di Universitas Pelita Harapan, William menjelaskan bahwa saat ini terdapat kesenjangan antara permintaan dan pasokan tenaga kerja di bidang blockchain. "Supply orang yang mengerti blockchain masih sedikit, sementara demand dari perusahaan blockchain sudah banyak. Ini menjadi kesempatan lapangan kerja baru bagi mereka yang mencari kerja, termasuk kesempatan untuk bekerja remote dengan perusahaan internasional," ungkapnya. Untuk mendukung edukasi tentang blockchain, Indodax mengadakan Program Blockchain 101 yang menyambangi kampus-kampus. Selain itu, Indodax Academy menyediakan akses gratis ke materi edukasi melalui YouTube, situs web, dan media sosial.
Baca Juga: Transaksi Kripto Indonesia Capai Rp 211 Triliun Per April, Lampaui Capaian Tahun 2023 "Program ini mencakup seminar, workshop, diskusi panel, kelas praktis, dan simulasi perdagangan kripto untuk memberikan pengalaman belajar yang komprehensif," jelas William. Dengan perkembangan ini, diharapkan masyarakat Indonesia semakin memahami dan mampu memanfaatkan teknologi blockchain untuk berbagai keperluan, baik investasi maupun karir. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli