KONTAN.CO.ID - Ada berbagai macam gangguan pada darah, salah satunya adalah penyakit thalasemia yang menyerang sel darah merah. Bersumber dari situs
fkkmk.ugm.ac.id, Thalasemia adalah kelainan darah yang disebabkan oleh kurangnya hemoglobin (Hb) yang pada sel darah merah. Menurut dr. Yasjudan Rastrama Putra dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, thalasemia merupakan penyakit yang faktor resikonya adalah genetik atau keturunan.
Baca Juga: Fresh Graduate Bisa Daftar, Cek Lowongan Kerja di Bank BCA 2023 Ini Beberapa ciri-ciri yang paling jelas dari penyakit thalasemia diantaranya yaitu:
- Anemia atau kekurangan sel darah merah
- Sel darah merah berukuran kecil jika dilihat melalui mikroskop
- Memiliki warna yang tidak terlalu merah
Jenis dan cara mencegah thalasemia
Menurut dr. Yasjudan, thalasemia dibagi menjadi 3 jenis, yaitu mayor, intermedia, dan minor. “Thalasemia mayor membutuhkan transfusi darah secara berkala, thalasemia intermedia membutuhkan transfusi darah 3/4/6 bulan sekali, sedang thalasemia minor memiliki Hb rendah tapi belum sampai butuh transfusi,” tambahnya, dikutip dari situs FKKMK UGM. Thalasemia merupakan salah satu penyebab anemia. Namun, tidak semua anemia adalah gejala thalasemia. Butuh pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan hal ini. Thalasemia saat ini belum bisa disembuhkan secara total. Jadi, pengobatan yang bisa dilakukan dokter adalah memberikan support sesuai dengan kondisi pasien.
Baca Juga: Registrasi Akun SNPMB Jalur SNBT 2023 Dibuka Sore Ini, Ini Cara Buatnya Pada dasarnya, gejala yang dirasakan oleh pasien thalasemia mirip dengan anemia, yaitu 5L (lemah, letih, lesu, lelah, dan lalai). Pada pasien anak-anak, jika thalasemia terlambat mendapatkan penanganan, tulang wajah akan terlihat menonjol. Selain itu, perut akan terasa mrongkol di sisi kiri karena pembesaran limpa. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah menghindari pernikahan dengan kerabat dekat. Meskipun masih ada kemungkinan anak tidak mewarisi penyakit tersebut, faktor resiko selalu ada. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News