Mengenal TTN pada bayi baru lahir



KONTAN.CO.ID - Aktris Oki Setiana Dewi baru saja melahirkan anak keempatnya pada 16 November 2020 lalu. Tapi, bayinya mengalami Transient Tachypnea of Newborn alias TTN. 

Pada umumnya, bayi yang baru lahir akan menangis kencang, namun berbeda dengan anak Oki Setiana Dewi yang tidak mengeluarkan suara tangisan setelah dilahirkan. 

Ternyata, bayi yang berjenis kelamin laki-laki tersebut harus dirawat di NICU karena mengalami TTN. Memang, TTN terjadi pada bayi yang baru lahir. 


Kondisi yang sama juga pernah dialami oleh anak kelima pasangan Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo yang sempat menderita TTN. 

Lantas, apa itu TTN pada bayi baru lahir? 

Baca Juga: Waspadai penyebab bayi kuning dan kenali gejalanya

TTN pada bayi baru lahir 

Dirangkum dari laman Stanford Childrens, TTN adalah gangguan pernapasan karena keterlambatan paru-paru mengeluarkan cairan yang bertumpuk pada janin setelah lahir. 

Transient artinya tidak berlangsung lama, sedangkan tachypnea memiliki arti bernapas dengan cepat. 

Bayi-bayi yang mengalami TTN biasanya harus dirawat dan diawasi di rumahsakit lantaran beberapa bayi dapat memerlukan tambahan oksigen. Sebagian besar bayi sembuh total dan tidak memiliki efek abadi pada pertumbuhan atau perkembangan anak.

Baca Juga: Halo ibu hamil! Hindari 4 jenis makanan ini ya, berbahaya...

Dilansir dari Kids Health, penyebab TTN pada bayi baru lahir adalah sebelum lahir, janin yang sedang berkembang tidak menggunakan paru-paru untuk bernapas. Bayi mendapatkan oksigen dari pembuluh darah plasenta.

Selama itu, paru-paru bayi dipenuhi dengan cairan. Sepanjang persalinan, tubuh bayi akan melepaskan bahan kimia yang berguna agar paru-paru dapat mengeluarkan cairan.

Setelah melahirkan, bayi bernafas untuk pertama kalinya menggunakan paru-paru, paru-paru terisi udara dan lebih banyak cairan dikeluarkan. Setiap cairan yang tersisa kemudian diserap perlahan-lahan melalui aliran darah dan sistem limfatik. 

Bayi dengan TTN memiliki cairan ekstra di paru-parunya atau cairannya keluar terlalu lambat. Jadi, mereka harus bernapas lebih cepat dan lebih keras untuk mendapatkan oksigen yang cukup ke paru-paru.

Baca Juga: 8 Makanan bergizi untuk ibu hamil