KONTAN.CO.ID - Sebanyak 500.000 dosis vaksin Covid-19 produksi Johnson & Johnson atau Janssen untuk pertama kalinya tiba di Indonesia pada Sabtu (11/9) pekan lalu. Kedatangan vaksin Johnson & Johnson adalah bantuan dari Pemerintah Belanda untuk membantu mempercepat cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Vaksin Johnson & Johnson atau Janssen dikembangkan oleh Janssen Pharmaceutical Companies. Vaksin Johnson & Johnson atau Janssen diproduksi di beberapa fasilitas produksi, seperti di Grand River (AS), Aspen (Afrika Selatan), dan Catalent Indiana (AS).
Vaksin Johnson & Johnson menggunakan platform
non-replicating viral vector atau vektor adenovirus. Dikutip dari laman resmi
Badan POM, di Indonesia, vaksin Janssen didaftarkan oleh PT Integrated Health Indonesia (IHI) sebagai pemegang EUA dan bertanggungjawab untuk penjaminan keamanan, khasiat, dan mutu vaksin. Baca Juga:
4 Makanan ini bisa mengurangi efek samping vaksin Covid-19 Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson secara resmi telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan POM pada Jumat, 3 September 2021. Penerbitan EUA ini membuktikan vaksin Johnson & Johnson aman, bermutu, dan berkhasiat. Pada tahap awal ini, vaksin Johnson & Johnson akan didistribusikan di wilayah aglomerasi. Target sasaran vaksin Johnson & Johnson adalah masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas. Vaksin Janssen disuntikkan dengan dosis tunggal atau satu kali sebanyak 0,5 ml secara intramuscular. Dari segi efikasinya, umumnya vaksin Janssen bisa mencegah semua gejala Covid-19 sebesar 67,2%. Angka tersebut diperoleh dari data studi klinik fase 3 pada 28 hari setelah pelaksanaan vaksinasi.
Baca Juga: Ini cara mengatasi masalah pencernaan karena Covid-19 Efek samping vaksin Johnson & Johnson atau Janssen
Dirangkum dari laman
US Food and Drug atau FDA, efek samping vaksin Jenssen yang mungkin terjadi antara lain nyeri, kemerahan, dan pembengkakan di sekitar area suntikan. Efek samping vaksin Janssen atau Kejadian Pasca Imunisasi (KIPI) lokal yang pernah terjadi antara lain:
- Sakit kepala
- Merasa lelah
- Nyeri otot
- Mual
- Demam
- Diare
- Muntah
- Telinga berdenging terus-menerus
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Kesemutan atau paresthesia
- Mati rasa atau hipoestesia pada kulit
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News