KONTAN.CO.ID - Fenomena alam waterspout di Indonesia terjadi pada Rabu petang (20/1) di Kabupaten Wonogiri. Warga Wonogiri digegerkan dengan kemunculan angin puting beliung besar di atas perairan Waduk Gajah Mungkur. Berlangsung sekitar 15 menit, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutnya sebagai fenomena waterspout. Menurut Miming Saepudin, Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, waterspout adalah fenomena alam seperti puting beliung, tetapi terjadi di atas perairan. Mekanisme pembentukan waterspout sama seperti puting beliung.
Mengenal waterspout
Dikutip dari akun Twitter resmi Humas BMKG @InfoHumasBMKG, waterspout artinya fenomena angin kencang yang bentuknya berputar seperti belalai, keluar dari awan Cumulonimbus (CB) dan terjadi di perairan. Jika terjadi di daratan, maka disebut dengan puting beliung. Namun, tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena puting beliung, tergantung kondisi labilitas atmosfer.- Kejadiannya bersifat lokal.
- Terjadi dalam periode waktu yang singkat, umumnya sekitar kurang lebih 10 menit.
- Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari.
- Tornadic waterspout adalah tornado yang terbentuk di atas air, atau berpindah dari daratan ke perairan. Biasanya fenomena alam ini disertai dengan badai petir yang parah, angin kencang, hujan es yang besar, dan seringnya petir berbahaya.
- Fair weather waterspout atau waterspout yang terjadi di cuaca cerah biasanya tidak disertai dengan badai petir. Waterspout cuaca cerah terbentuk dalam kondisi angin sepoi-sepoi sehingga biasanya bergerak sangat sedikit.