Mengenal XAU, token kripto berbasis emas pertama di Indonesia dari Xaurius



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri aset kripto di Indonesia terus berkembang seiring masyarakat Indonesia yang makin melirik kelas aset ini karena tergiur dengan imbal hasil yang tinggi. Namun, di satu sisi, imbal hasil tinggi dari aset kripto juga diiringi dengan risiko yang tinggi pula, yakni volatilitas harganya.

Namun, nyatanya tak semua aset kripto punya volatilitas yang tinggi. Stable coin adalah salah satu jenis aset kripto yang pergerakan harganya relatif stabil. Hal ini lantaran stable coin memiliki aset nyata sebagai aset dasarnya.

Contohnya, USDT yang menggunakan dolar Amerika Serikat (AS) sebagai aset dasarnya. Ada juga yang menggunakan emas sebagai aset dasarnya seperti PAX Gold (PAXG)


Pada kuartal I-2021 lalu, sebuah perusahaan asset digital PT Xaurius Asset Digital (Xaurius) meluncurkan cryptocurrency pertama di Indonesia yang didukung emas dengan nama token XAU. Mata uang kripto yang dijamin emas mempunyai nilai yang terkait dengan aset nyata, di mana 1 XAU = 1 gram emas Antam.

Baca Juga: Ramai Bitcoin, Etherum, dan Dogecoin, ini penjelasan cryptocurrency dan cara kerjanya

Direktur Xaurius Nicco D Lawrence mengatakan, latar belakang diciptakannya token XAU adalah upayanya ingin mengubah industri emas yang sudah ada dengan menciptakan infrastruktur berbasis blockchain. Tokenisasi emas lewat blockchain ini diharapkan dapat memastikan transaksi yang aman dan transparan.

Kendati masih baru dan berada pada industri aset kripto yang belum cukup familiar bagi masyarakat Indonesia, Nicco optimistis Token XAU dapat diterima masyarakat.

“Kami yakin bahwa untuk jangka panjang, antusiasme pasar akan sangat positif terhadap XAU ini. Dengan berbasis emas, harga XAU juga akan lebih stabil dibandingkan dengan aset kripto lain yang sangat volatile,” ujar Nicco kepada Kontan.co.id, Jumat (21/5).

Dengan mempertimbangkan bahwa banyak masyarakat Indonesia yang gemar berinvestasi pada emas, Nicco yakin, ke depannya XAU akan mendapat sambutan yang positif. Menurutnya, tantangannya saat ini adalah bisa mengubah dan meyakinkan masyarakat untuk mau berinvestasi emas di aset digital seperti Xaurius.

Terkait keamanan, ia meyakinkan bahwa Xaurius akan memastikan hal tersebut. Semua emas XAU dipastikan telah tersertifikasi oleh Antam sehingga tidak perlu diragukan keasliannya. Selain itu, emas fisiknya juga akan disimpan di brankas milik Xaurius yang diaudit oleh pihak independen setiap tiga bulan sekali. Menurut Nicco, ini akan memudahkan investor, karena tidak perlu menyewa brankas, yang dari segi biaya juga tidak murah.

Tak hanya itu, Nicco memastikan investor juga dapat mengambil token XAU sebagai emas fisik dengan hanya perlu mengisi berbagai persyaratan dan datang ke kantor Xaurius. Untuk melakukan redeem, saat ini pihak Xaurius menetapkan batas minimalnya adalah 10 gram.

Bagi masyarakat yang tertarik, pembelian XAU, langkah pertama adalah melakukan registrasi pada situs Xaurius.com. Pembeli juga harus memiliki crypto wallet terlebih dahulu sebelum dapat mendaftarkan token XAU. Setelah koin terdaftar, pembeli perlu menyelesaikan pembayaran, dan transaksi akan langsung tercatat di crypto wallet.

Walau saat ini transaksi baru bisa sebatas dilakukan di website Xaurius, Nicco memastikan pihaknya saat ini sedang menjajaki untuk melisting XAU di beberapa bursa aset kripto di Indonesia.

“Kami berharap transaksi XAU segera bisa dilakukan di exchange paling lambat pada akhir semester I-2021. Jika sudah listing, ini tentunya akan semakin memudahkan bagi para investor untuk melakukan transaksi, karena bisa langsung lewat platform exchange tersebut,” imbuh Nicco.

Selain melakukan listing di exchange, Nicco menuturkan saat ini Xaurius juga secara intensif mengembangkan bisnisnya. Mulai dari menyiapkan aplikasi mobile Xaurius, menyediakan fitur seperti buyback guarantee, dan berbagai rencana lainnya.

Selanjutnya: Efek Elon Musk memudar, harga Bitcoin kembali ke bawah US$ 40.000 gara-gara ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat