KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada usia 21 tahun, Maimun Zubair meninggalkan kampung halamannya di Rembang, Jawa Tengah, menuju ke Mekkah, Arab Saudi. Dikutip dari nu.or.id, di Tanah Suci, Mbah Moen belajar mengaji. Ia berada di bawah bimbingan Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki, Syekh al-Imam Hasan al-Masysyath, Sayyid Amin al-Quthbi, Syekh Yasin Isa al-Fadani, Syekh Abdul Qodir al-Mandaly dan beberapa ulama lainnya. Mbah Moen adalah putra ulama Kiai Zubair. Ayahnya merupakan seorang alim dan faqih, murid dari Syaikh SaĆd al-Yamani serta Syaikh Hasan al-Yamani al-Makky. Baca Juga: Maimun Zubair dukung capres berdarah jawa tengah
Mengenang Mbah Moen, kyai sederhana dari Rembang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada usia 21 tahun, Maimun Zubair meninggalkan kampung halamannya di Rembang, Jawa Tengah, menuju ke Mekkah, Arab Saudi. Dikutip dari nu.or.id, di Tanah Suci, Mbah Moen belajar mengaji. Ia berada di bawah bimbingan Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki, Syekh al-Imam Hasan al-Masysyath, Sayyid Amin al-Quthbi, Syekh Yasin Isa al-Fadani, Syekh Abdul Qodir al-Mandaly dan beberapa ulama lainnya. Mbah Moen adalah putra ulama Kiai Zubair. Ayahnya merupakan seorang alim dan faqih, murid dari Syaikh SaĆd al-Yamani serta Syaikh Hasan al-Yamani al-Makky. Baca Juga: Maimun Zubair dukung capres berdarah jawa tengah