Mengepal cuan bulat sebulat takoyaki



KONTAN.CO.ID - Kuliner Jepang masih terus digemari pasar negeri ini.  Tak heran jika sejak lima tahun belakangan, restoran maupun kedai kuliner Jepang terus bermunculan.

Salah satu brand kuliner Jepang yang cukup dikenal, khususnya di Jabodetabek adalah Shitako Takoyaki. Usaha ini didirikan oleh Beverly Win sejak 2011 di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pada 2015, dia menawarkan kemitraan. Kini, ada 15 gerai mitra. "Semua gerai kami di mal," jelas Bev, sapaan akrab Beverly.

Paket kemitraan Shitako Takoyaki sebesar Rp 75 juta. Mitra akan mendapatkan fasilitas kerjasama selama 5 tahun, booth, peralatan masak lengkap, perlengkapan usaha, media promosi, panduan standar operasional, bahan baku awal, kemasan dan pelatihan karyawan.


Bev bilang, luas tempat usaha minimal 10 m² dan lokasinya harus di dalam pusat belanja. "Harus di mal karena traffic pengunjungnya sudah jelas. Saya tidak mau brand kami jadi tidak tepat sasaran," tuturnya.  

Shitako Takoyaki menawarkan menu andalan takoyaki. Ada juga menu lain seperti okonomiyaki, bento, sushi, dan yakitori. Aneka takoyaki dibanderol Rp 20.000-Rp 40.000 per porsi. Menu lainnya, mulai Rp 9.000 - Rp 45.000 per porsi.

Bev mengatakan keunggulan Shitako Takoyaki terletak pada baku yang fresh, saus impor otentik Jepang. Menu unggulannya Kuro Tako yang terbuat dari cake powder dengan topping gurita.

"Kalau di negara asalnya, takoyaki ini menggunakan tinta octopus. Namun karena memiliki bau amis, kami ganti dengan cake powder. Konsumen tidak perlu khawatir dengan bahan ini, selain aman tidak mengurangi rasa di takoyaki itu sendiri," ujarnya.

Rata-rata omzet tiap gerai Shitako Takoyaki sekitar Rp 60 juta-Rp 100 juta per bulan. Pusat tak mengenakan biaya royalti maupun biaya franchise bulanan. Mitra hanya wajib membeli bahan baku dari pusat.  

Dengan perolehan omzet tersebut, Bev mengatakan, mitra bisa mencapai balik modal dalam 7-10 bulan. Sedangkan waktu maksimal balik modal sekitar 15 bulan.

Ketua Umum Perhimpunan Waralaba & Lisensi Indonesia (WALI), Levita Supit menilai, potensi bisnis kuliner Jepang masih sangat bagus dan menarik hingga saat ini. Sebabnya, kuliner Jepang masih digemari banyak kalangan masyarakat.

Tapi jika hanya mengandalkan menu takoyaki saja, kurang bisa menarik konsumen. "Harus ada inovasi dalam pengembangan menu. Kalau hanya takoyaki menu andalannya, investasinya cukup besar," kata Levita.

Ia menjelaskan, pusat sebaiknya memberi dukungan dalam bentuk pencarian lokasi usaha. "Karena lokasi usaha berpengaruh pada omzet dan target balik modal," tandasnya. Lantaran mitra wajib memasok bahan baku,  lokasi usaha penting diperhatikan.          

Shitako Takoyaki Mall Artha Gading, Lantai 2,  Unit 8-9, Jakarta Utara HP. 081808122801  

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.