Mengerangkeng laba tambahan di kandang



Para pedagang hewan piaraan di PASTY tidak hanya menjual hewan tetapi juga menerima layanan jasa terkait untuk memperoleh pemasukan lebih besar. Salah satunya jasa pembuatan kandang. Sementara, pedagang tanaman hias bisa berusaha membudidayakan sendiri tanaman hias yang dijual agar keuntungan lebih besar.  Para pedagang di Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) harus pandai-pandai memutar otak supaya bisa merauh omzet lebih besar. Salah satu cara yang dilakukan para pedagang hewan piaraan yaitu menawarkan jasa pembuatan kandang hewan.

Salah seorang pedagang hewan, Risbatiyanti menuturkan, sebagian besar pedagang di zona satwa menerima pesanan pembuatan kandang, mulai dari kandang burung hingga keong. Risbatiyanti bilang, ukuran dan model kandang bisa disesuaikan dengan keinginan pembeli. Ia hanya memajang kandang model standar berukuran kecil dan sedang di kiosnya.

Nah, jika pembeli ingin ukuran atau model tertentu, bisa memesan langsung di kios ini. Bahan kandang bisa dari kayu atau besi. Harga kandang bervariasi tergantung model, bahan dan ukuran. Misalnya, untuk kandang burung berbahan kayu ukuran 50x30 cm dibanderol Rp 70.000 per unit. Sedangkan, kandang dari besi bisa mencapai ratusan ribu rupiah.


Tidak hanya membuat kandang baru, para pedagang pun bersedia merenovasi kandang lama atau yang sudah rusak. "Untuk harga renovasi bervariasi tergantung mau dibikin seperti apa," ujar Risbatiyanti.

Yang unik, para pedagang pun pandai membuat kandang keong yang dibuat menyerupai rumah manusia. Kandang ini terbuat dari styrofoam yang dicat warna-warni. Kandang ini dibanderol berkisar Rp 4.000 hingga Rp 10.000. Kandang keong ini populer di kalangan anak-anak. Tidak hanya rumahnya, keong pun tersedia di sana. Keong dengan tempurung yang sudah diwarnai dijual mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 5.000 per ekor.

Sementara, di zona tanaman hias, para pedagang juga punya strategi khusus supaya bisa meraup untung lebih besar. Caranya, sebagian besar tanaman yang dijual hasil budidaya sendiri. Salah seorang pedagang tanaman hias, Sri Mulyati bilang, ia hanya memajang contoh tanaman di kios. Memang, ketika KONTAN menyambangi kiosnya, tertata rapih pot berisi bunga kamboja, kaktus, hingga pohon dengan buah yang sudah bergelantungan.

Adapun, stok tanaman kebanyakan disimpan di rumah, lantaran proses budidaya dan penyemaian benih dilakukan sendiri. "Makanya, kami bisa dapat untung bersih lebih besar," ujar Sri, tanpa merinci besaran untung yang didapat.

Menurutnya, saat ini, tanaman yang paling diminati adalah bunga kamboja. Harga jualnya tergantung jenis dan ukuran, yaitu mulai Rp 50.000 hingga ratusan ribu per pot.

Supaya pendapatan semakin gemuk, para pedagang tanaman hias di PASTY ini juga menyediakan produk pendukung, seperti pupuk kompos, dan pot. Namun, untuk suplai pot dan pupuk biasanya mereka dapatkan dari agen.

Sayang, pedagang hewan maupun tanaman di pasar ini tidak menyediakan jasa pengantaran. Jadi, walaupun pembeli berasal dari luar kota, harus siap-siap menenteng kandang atau mengangkut pot belanjaan sendiri.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa