Mengeruk untung dari budidaya cacing sutera



YOGYAKARTA. Unit pembenihan merupakan unit hulu dari suatu usaha budidaya perikanan. Kebutuhan mendasar dari suatu unit pembenihan khususnya unit pembenihan air tawar adalah tersedianya pakan benih yang bermutu, dalam jumlah yang memadai. 

Alternatif pakan benih ikan air tawar yang alami dan banyak di cari karena keunggulan dari segi kandungan protein dan mempercepat pertumbuhan adalah cacing sutera. Cacing sutera adalah pakan alami yang paling banyak digunakan oleh pembenih sekaligus merupakan komoditas yang paling di cari oleh pembenih. 

Kebutuhan yang tinggi akan cacing sutera ini terkadang menemui kendala apabila datang musim hujan sehingga pasokan dari alam berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali. "Asosiasi Cacing Sutera berhasil membudidayakan cacing sutera ini dan mampu memenuhi kebutuhan cacing sutera di unit pembenihan lele, sidat, patin dan gurame," kata Slamet Soebjakto, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Rabu (24/7).


Budidaya cacing sutera oleh Asosiasi Cacing Sutera Yogyakarta (ACSY) merupakan inovas budidaya cacing sutera yang telah dikembangkan di beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perikanan Budidaya (DJPB) di Sukabumi, Tatelu dan Jambi. 

Inovasi ini merupakan terobosan yang dikembangkan untuk mengatasi keterbatasaan ketersediaan cacing sutera dari alam. Saat ini ACSY melakukan budidaya ini di lahan sawah seluas 10.500 m2 dan panen dilakukan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan unit pembenihan. 

Produksi cacing sutera yang mencapai 40 liter–50 liter di lokasi tersebut mampu memberikan pemasukan Rp 720.000 per hari–Rp 900.000 per hari kepada kelompok. Tentusaja ini merupakan usaha yang menguntungkan dan mampu menggerakkan perekonomian di sekitar lokasi budidayanya. 

"Dengan teknologi yang sederhana, masyarakat mampu memperoleh penghasilan yang cukup tinggi. Selain lebih ekonomis dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Budidaya cacing sutera dapat dikembangkan di daerah lain terutama di sentra–sentra perbenihan," papar Slamet.

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) sangat mendukung usaha budidaya cacing sutera ini karena merupakan usaha yang cukup menjajikan dan mendukung industri perbenihan perikanan. Peningkatan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya merupakan efek dari usaha budidaya cacing sutera ini. 

Ke depan, DJPB akan mendorong penerapan teknologi untuk mendukung peningkatan produksi dan skala usaha dari budidaya cacing sutera ini. "Kebutuhan cacing sutera di wilayah DI Yogyakarta yang cukup tinggi merupakan peluang usaha yang bagus. Penerapan teknologi untuk menunjang keberlangsungan usaha harus dilakukan," kata Slamet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto