Senyum yang terkembang di bibir para bankir akibat kinerja kuartal III yang mencorong, tak bisa bertahan lama. Sebab, kini likuiditas perbankan mulai ketat. Hal ini bisa kita lihat dari dua indikator. Pertama, rasio kredit terhadap dana simpanan masyarakat alias loan to deposit ratio (LDR) yang per Oktober sudah 94%. Ini melebihi patokan LDR yang prudensial versi Bank Indonesia, yakni di 78%-92%. Indikator kedua, naiknya suku bunga pasar uang antar bank (PUAB). Seperti tercantum di situs resmi BI, IndONIA (suku bunga rata-rata tertimbang transaksi PUAB overnight) mengalami kenaikan signifikan. IndONIA yang di awal Juni berada di level 4,255% merangkak naik menjadi 5,37% di awal September, dan naik lagi menjadi 5,58% pada awal November lalu.
Mengetat
Senyum yang terkembang di bibir para bankir akibat kinerja kuartal III yang mencorong, tak bisa bertahan lama. Sebab, kini likuiditas perbankan mulai ketat. Hal ini bisa kita lihat dari dua indikator. Pertama, rasio kredit terhadap dana simpanan masyarakat alias loan to deposit ratio (LDR) yang per Oktober sudah 94%. Ini melebihi patokan LDR yang prudensial versi Bank Indonesia, yakni di 78%-92%. Indikator kedua, naiknya suku bunga pasar uang antar bank (PUAB). Seperti tercantum di situs resmi BI, IndONIA (suku bunga rata-rata tertimbang transaksi PUAB overnight) mengalami kenaikan signifikan. IndONIA yang di awal Juni berada di level 4,255% merangkak naik menjadi 5,37% di awal September, dan naik lagi menjadi 5,58% pada awal November lalu.