JAKARTA. Indonesia memiliki potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebanyak 75.000 Megawatt. Namun, baru sekitar 5,52% yang dikembangkan. Mudjiadi, Direktur Jendral Sumber Daya Air dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menuturkan, salah satu alasannya adalah pembangunan yang membutuhkan banyak waktu. "Membangun PLTA itu lama, padahal kebutuhannya sangat tinggi. Karena membangun bendungannya terlebih dahulu selama lima tahun," jelasnya, Senin (24/11). Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, sekarang pemerintah mengeluarkan kebijakan percepatan untuk mendapatkan energi terbarukan. Murdjiadi menjelaskan Kemenpupera akan mengkaji bendungan-bendungan yang memiliki potensi sebagai PLTA.
Menggarap potensi pembangunan PLTA
JAKARTA. Indonesia memiliki potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebanyak 75.000 Megawatt. Namun, baru sekitar 5,52% yang dikembangkan. Mudjiadi, Direktur Jendral Sumber Daya Air dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menuturkan, salah satu alasannya adalah pembangunan yang membutuhkan banyak waktu. "Membangun PLTA itu lama, padahal kebutuhannya sangat tinggi. Karena membangun bendungannya terlebih dahulu selama lima tahun," jelasnya, Senin (24/11). Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, sekarang pemerintah mengeluarkan kebijakan percepatan untuk mendapatkan energi terbarukan. Murdjiadi menjelaskan Kemenpupera akan mengkaji bendungan-bendungan yang memiliki potensi sebagai PLTA.