JAKARTA. Pemerintah berupaya mengembangkan pasar surat utang syariah alias sukuk. Salah satunya, dengan mengerek nilai penerbitan sukuk pada tahun depan. Suminto, Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan (Kemkeu) menyatakan, tahun depan pemerintah menargetkan emisi sukuk senilai Rp 80 triliun. Angka ini naik 6% dari realisasi emisi sukuk tahun ini, senilai Rp 75,5 triliun. Adapun realisasi penerbitan tahun ini, terdiri dari lelang seri sukuk negara berbasis atau (project based sukuk/ PBS) dan Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPNS) Rp 21,62 triliun atau 28,6% dari total emisi. Lalu, bookbuilding Sukuk Ritel 006 senilai Rp 19,32 triliun atau 25,5%, private placement Rp 16,86 triliun atau 22,33%, serta emisi sukuk global dollar AS yang ekuivalen Rp 17,75 triliun. Jumlah tersebut setara 23,5% dari total emisi tahun ini.
Menggenjot pasar, target penerbitan sukuk Rp 80 T
JAKARTA. Pemerintah berupaya mengembangkan pasar surat utang syariah alias sukuk. Salah satunya, dengan mengerek nilai penerbitan sukuk pada tahun depan. Suminto, Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan (Kemkeu) menyatakan, tahun depan pemerintah menargetkan emisi sukuk senilai Rp 80 triliun. Angka ini naik 6% dari realisasi emisi sukuk tahun ini, senilai Rp 75,5 triliun. Adapun realisasi penerbitan tahun ini, terdiri dari lelang seri sukuk negara berbasis atau (project based sukuk/ PBS) dan Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPNS) Rp 21,62 triliun atau 28,6% dari total emisi. Lalu, bookbuilding Sukuk Ritel 006 senilai Rp 19,32 triliun atau 25,5%, private placement Rp 16,86 triliun atau 22,33%, serta emisi sukuk global dollar AS yang ekuivalen Rp 17,75 triliun. Jumlah tersebut setara 23,5% dari total emisi tahun ini.