Kuliner olahan ayam memang cukup ramah untuk berbagai selera. Tak ada habisnya, sajian ayam tetap saja terasa menggoda. Seperti halnya ayam gejrot asal Yogyakarta. Menu ini ditawarkan oleh D’Gejrot Kemek yang didirikan oleh Hape Hadi Prayitno dan kawan-kawan. Usaha yang berdiri sejak tahun 2010 ini mulanya hanya dikelola secara pribadi. Seiring munculnya permintaan bermitra, kini Hape mulai tawarkan kemitraan. "Konsep umumnya sudah tergambar. Persis nilai investasinya nanti masih bisa berubah dengan beberapa pertimbangan," jelas Hape. Sebagai gambaran, Hape mematok nilai Rp 75 juta-Rp 100 juta untuk biaya sewa brand D’Gejrot Kemek. Nilai tersebut sudah termasuk deposito bahan baku senilai Rp 25 juta. Jika lengkap dengan peralatan, renovasi, interior, serta pendampingan total investasinya berkisar Rp 400 juta–Rp 500 juta. Nilai investasi ini juga sudah termasuk sewa tempat selama setahun. Di awal, mitra juga akan dibekali bahan baku seniali 10% dari total investasi.
Menggenjot peluang gerai ayam gejrot
Kuliner olahan ayam memang cukup ramah untuk berbagai selera. Tak ada habisnya, sajian ayam tetap saja terasa menggoda. Seperti halnya ayam gejrot asal Yogyakarta. Menu ini ditawarkan oleh D’Gejrot Kemek yang didirikan oleh Hape Hadi Prayitno dan kawan-kawan. Usaha yang berdiri sejak tahun 2010 ini mulanya hanya dikelola secara pribadi. Seiring munculnya permintaan bermitra, kini Hape mulai tawarkan kemitraan. "Konsep umumnya sudah tergambar. Persis nilai investasinya nanti masih bisa berubah dengan beberapa pertimbangan," jelas Hape. Sebagai gambaran, Hape mematok nilai Rp 75 juta-Rp 100 juta untuk biaya sewa brand D’Gejrot Kemek. Nilai tersebut sudah termasuk deposito bahan baku senilai Rp 25 juta. Jika lengkap dengan peralatan, renovasi, interior, serta pendampingan total investasinya berkisar Rp 400 juta–Rp 500 juta. Nilai investasi ini juga sudah termasuk sewa tempat selama setahun. Di awal, mitra juga akan dibekali bahan baku seniali 10% dari total investasi.