KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhiasan dari produk bebatuan kini semakin disukai oleh kaum hawa. Tak cuma oleh para ibu saja tapi juga wanita muda alias milenial. Tampilan yang lebih menawan dan harga yang tidak terlalu menguras isi kantong membuat pernak-pernik perhiasan dari batu alam dan imitasi tersebut terus banjir pemintaan. Para pembuat perhiasan dari bebatuan pun kini sudah bisa merasakan manisnya berbisnis aksesori tersebut. Seperti misalnya Nur Hikmatul Jannah, pemilik Lunarshop. Berbekal penjualan online, via media sosial Instagram, dirinya kini bisa menjual beragam produk perhiasan racikannya. Mulai dari gelang, cincin, kalung dan bros, benda perhiasan yang banyak dipakai kalangan perempuan. Pembeli yang datang tidak cuma berasal dari daerah tempat tinggalnya, yang ada di Pasayangan, Martapura, Kalimantan Selatan, tapi juga daerah-daerah lainnya. "Malah, pembeli juga ada yang dari Moskow, Rusia. Harapannya juga ada dari negara lainnya," katanya kepada KONTAN.
Menggosok untung dari kilau perhiasan bebatuan (2)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhiasan dari produk bebatuan kini semakin disukai oleh kaum hawa. Tak cuma oleh para ibu saja tapi juga wanita muda alias milenial. Tampilan yang lebih menawan dan harga yang tidak terlalu menguras isi kantong membuat pernak-pernik perhiasan dari batu alam dan imitasi tersebut terus banjir pemintaan. Para pembuat perhiasan dari bebatuan pun kini sudah bisa merasakan manisnya berbisnis aksesori tersebut. Seperti misalnya Nur Hikmatul Jannah, pemilik Lunarshop. Berbekal penjualan online, via media sosial Instagram, dirinya kini bisa menjual beragam produk perhiasan racikannya. Mulai dari gelang, cincin, kalung dan bros, benda perhiasan yang banyak dipakai kalangan perempuan. Pembeli yang datang tidak cuma berasal dari daerah tempat tinggalnya, yang ada di Pasayangan, Martapura, Kalimantan Selatan, tapi juga daerah-daerah lainnya. "Malah, pembeli juga ada yang dari Moskow, Rusia. Harapannya juga ada dari negara lainnya," katanya kepada KONTAN.