Menghabiskan pergantian tahun di Kepulauan Seribu



KEPULAUAN Seribu mungkin bisa menjadi alternatif pilihan menghabiskan pergantian tahun baru 2014-2015. Sejumlah paket wisata pun banyak ditawarkan oleh para penyedia jasa tur. Meski tahun ini, paket wisata yang ditawarkan sedikit mengalami kenaikan harga. 

Ketua Asosiasi Jasa Wisata Kepulauan Seribu, Micky Musleh membenarkan, bahwa paket wisata ke Kepulauan Seribu mengalami kenaikan sebesar Rp 50.000. Dengan naiknya harga paket wisata ini, kata Micky, maka harga paket yang ditawarkan menjadi Rp 350.000 sampai Rp 900.000 per orang untuk satu malam.

Micky juga mengaku, seluruh paket wisata di Pulau Pari, Tidung, Harapan dan Pramuka telah penuh dipesan wisatawan sejak November lalu. Meski demikian, warga di sana masih menyediakan tempat singgah atau homestay bagi wisatawan yang tetap berencana liburan ke pulau.

Hanya saja, kata Micky, fasilitas yang didapat akan berbeda, dibandingkan wisatawan yang berangkat menggunakan jasa agen perjalanan. Adapun perbedaan fasilitas yang didapat misalnya, tidak ada pendingin ruangan di rumah penduduk dan wisatawan yang berangkat tidak melalui agen perjalanan tidak akan bisa menikmati wisata alam bawah laut.

"Bagaimana mau menikmati wisata alam bawah laut seperti snorkeling, kan seluruh peralatannya sudah kami alokasikan untuk wisatawan yang menggunakan agen perjalanan," kata Micky, Sabtu (6/12) lalu.

Oleh karenanya, lanjut Micky, wisatawan yang berangkat tidak melalui agen perjalanan biasanya hanya menikmati momen matahari tenggelam dan terbit, serta merayakan pesta kecil-kecilan seperti bakar ayam atau ikan.

Berdasarkan data dari Asosiasi Jasa Wisata Kepulauan Seribu, jumlah wisatawan yang berkunjung selama periode libur natal dan tahun baru ini mencapai 50.000 orang. Adapun kunjungan wisatawan silih berganti sejak tanggal 26 Desember sampai 3 Januari 2015.

Meski jumlah kunjungan berada di kisaran 50.000 saat libur natal dan tahun baru, namun rupanya angka tersebut menurun dibandingkan tahun lalu. Pada libur natal dan tahun baru sebelumnya, jumlah kunjungan mencapai 70.000 orang.

Micky pun menduga, turunnya jumlah kunjungan ke pulau wisata di Kepulauan Seribu, akibat cuaca yang kurang bersahabat dan naiknya harga BBM beberapa waktu lalu.

Walau cuaca beberapa hari ini tidak bersahabat, namun para wisatawan tidak perlu khawatir. Sebab para ojek kapal akan selalu berhati-hati dan selalu melihat perkembangan cuaca. "Kebetulan di Kepulauan Seribu kan banyak pulau, jadi apabila di perjalanan cuacanya buruk, ojek kapal akan menyandarkan kapalnya ke pulau terdekat. Begitu cuaca mulai membaik, perjalanan akan dilanjutkan," kata Micky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto