JAKARTA. Harga beberapa emiten yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) menurun. Stabilisasi harga initial public offering (IPO) pun mulai dilakukan oleh agen stabilisasi. Namun, stabilisasi harga itu belum berhasil mengerek harga saham. Saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), misalnya. Saham yang diperdagangkan mulai 26 Juni ini terdiskon 14% dari harga IPO Rp 5.500 ke Rp 4.725 per saham, Jumat (12/7). SRTG belum pernah ke harga perdananya. Laporannya ke BEI, SRTG, melalui agen stabilisasi PT UBS Securities Indonesia membeli 15,082 juta saham. Itu setara 75,1% dari total 20,083 juta saham SRTG yang berhak dibeli oleh UBS. Nilai akumulasi beli saham hingga 11 Juli Rp 72,48 miliar. Artinya, UBS membeli saham SRTG di Rp 4.806.
Menghitung efek stabilisasi harga IPO
JAKARTA. Harga beberapa emiten yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) menurun. Stabilisasi harga initial public offering (IPO) pun mulai dilakukan oleh agen stabilisasi. Namun, stabilisasi harga itu belum berhasil mengerek harga saham. Saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), misalnya. Saham yang diperdagangkan mulai 26 Juni ini terdiskon 14% dari harga IPO Rp 5.500 ke Rp 4.725 per saham, Jumat (12/7). SRTG belum pernah ke harga perdananya. Laporannya ke BEI, SRTG, melalui agen stabilisasi PT UBS Securities Indonesia membeli 15,082 juta saham. Itu setara 75,1% dari total 20,083 juta saham SRTG yang berhak dibeli oleh UBS. Nilai akumulasi beli saham hingga 11 Juli Rp 72,48 miliar. Artinya, UBS membeli saham SRTG di Rp 4.806.