Mengigit legit peluang kebab Pisang Pusing



KONTAN.CO.ID - Menu khas Timur Tengah, roti dengan isian daging yang biasa disebut dengan kebab sudah menjadi makanan lazim didalam negeri. Penjual kebab pun kian mudah dijumpai. Mulai dari kelas kaki lima di pinggir jalan, hingga di pusat perbelanjaan.

Memberikan sentuhan berbeda, M. Lukman Ichwan dan Ida Ambarwati mengkreasikan kebab dengan isian pisang ditambah taburan lainya mulai dari keju, coklat, oreo dan lainnya. Ternyata, sajian ini banyak yang menyukainya. Lantas, mereka membuka gerai Kebab Pisang Pusing pada 2016 lalu.

Gerai pertamanya berada di Surabaya, Jawa Timur. Mendapatkan respon positif dari pasar, Lukman pun membuka cabang lainnya. Kini, ada empat cabang Kebab Pisang Pusing di Surabaya.  


Tak hanya itu, dia juga memutuskan untuk membuka kemitraan. Saat ini ada empat mitra yang sudah bergabung. Gerai mitra ini tersebar di Lamongan, Jombang, Waru dan Malang. "Tahun ini kami ingin fokus melebarkan sayap ke wilayah Jabodetabek karena banyak yang tertarik," katanya pada KONTAN, Senin (5/2).

Menyasar segmen konsumen kelas menengah kebawah, harga jual produknya cukup ramah dengan kantong yaitu Rp 8.000 sampai Rp 14.000 per porsi. Kebab Pisang Pusing menyiapkan 14 macam varian menu, antara lain kebab pisang darkchoco dan kebab pisang oreo.

Lukman mengklaim kelebihan produknya adalah tidak menggunakan bahan pangawet sehingga aman untuk dikonsumsi oleh semua kalangan. Selain itu, isian taburannya pun banyak.

Kebab Pisang Pusing menawarkan kemitraan dengan investasi Rp 30 juta. Fasilitas yang didapatkan mitra adalah satu unit booth, bahan baku 200 porsi, perlengkapan masak lengkap, branding, pelatihan, dan tambahan lainnya.

Untuk menjaga kualitas produk serta agar rasa tidak berubah, mitra wajib mengambil kulit kebab dari pusat. Sedangkan bahan baku lainnya dapat dibeli sendiri, asal menggunakan merek yang sama.

Berdasarkan perhitungan Lukman, dalam waktu tiga hingga empat bulan mitra sudah bisa balik modal. Dengan catatan, dalam sebulan dapat meraih omzet sekitar Rp 13 juta. Setelah dikurangi biayabahan baku dan lainnya, porsi keuntungan yang didapatkan mitra sekitar 50% dari omzet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.