Mengintip Aliran Dana George Soros ke Letitia James, Musuh Politik Donald Trump



KONTAN.CO.ID - Miliarder terkemuka, George Soros, bersama anggota keluarganya, tercatat telah menyumbangkan lebih dari US$71.000 (sekitar Rp1,1 miliar) ke dana kampanye Jaksa Agung Negara Bagian New York, Letitia James, sejak 2019.

Dilansir dari New York Post, sebagian besar dana tersebut mengalir untuk mendukung kampanye pemilihan ulang Letitia James pada 2026.

Menariknya, James adalah sosok yang dikenal sebagai salah satu pengkritik dan penantang hukum paling vokal terhadap Presiden AS Donald Trump.


Baca Juga: Kisah George Soros: Sempat Kabur dari Nazi, Kini Jadi Miliarder Filantropis

Rincian Aliran Dana Soros ke Letitia James

Jaksa Agung Negara Bagian New York, Letitia James
© Foto oleh REUTERS
Berdasarkan catatan resmi keuangan kampanye, kontribusi keluarga Soros masuk melalui cukup banyak pintu. Rinciannya adalah:

  • US$18.000 dari George Soros pada Juli 2024
  • US$13.000 dari menantu Soros, Jennifer Soros, pada Mei 2024
  • Total US$31.000 untuk mendukung pemilihan ulang James tahun 2026
  • Tambahan US$40.000 sejak 2019 untuk kampanye sebelumnya
Secara keseluruhan, donasi langsung keluarga Soros ke Letitia James mencapai US$71.000.

Selain James, Soros juga diketahui mendukung kampanye Alvin Bragg. Pada 2021, Soros menyumbangkan US$1 juta ke PAC organisasi Color of Change.

Baca Juga: Profil Lengkap Lip-Bu Tan, CEO Intel dengan Kekayaan Miliaran Dolar

Kemudian, organisasi tersebut membelanjakan lebih dari US$500.000 untuk iklan, selebaran, dan operasi lapangan guna mendukung Bragg.

Tidak hanya itu, dukungan tidak langsung juga diterima Letitia James melalui jaringan organisasi progresif yang didanai Soros, terutama Working Families Party (WFP).

Melalui jaringan filantropinya, Open Society Foundations, Soros telah menyalurkan US$23,7 juta kepada WFP sejak 2016 melalui organisasi penggalang dana Working Families Organization Inc.

Ada juga tambahan US$865.000 dalam bentuk donasi langsung ke cabang WFP New York sejak 2018.

Baca Juga: Kekayaan Top 3 Miliarder Malaysia Naik Tajam di 2025, Ini Rahasianya

Kritik Tajam dari Lawan

Michael Henry, pengacara litigasi komersial sekaligus kandidat Partai Republik yang berencana menantang James pada 2026, melontarkan kritik keras.

Menurutnya, George Soros telah lama membiayai proyek-proyek kiri radikal yang hasilnya kerap berujung pada ketidakstabilan dan kekacauan di New York.

Henry turut menyinggung kasus Jaksa Wilayah Manhattan, Alvin Bragg, dengan mengatakan bahwa dukungan Soros terhadap Letitia James hanyalah kelanjutan dari agenda ideologis yang sama.

"Ketika donor yang sama yang mendanai kekacauan juga menopang kantor penegak hukum tertinggi New York, hasilnya berbicara dengan sendirinya," kata Henry, seperti dikutip New York Post.

Donald Trump berulang kali menuduh bahwa George Soros berada di balik berbagai tantangan hukum yang ia hadapi, termasuk yang diajukan oleh Letitia James dan Alvin Bragg.

Baca Juga: Kekayaan Pham Nhat Vuong Salip Jack Ma, Resmi Jadi Miliarder Terkuat Asia Tenggara

Sikap Politik George Soros di Amerika Serikat

Di Amerika Serikat, George Soros dikenal sebagai salah satu donatur politik paling berpengaruh bagi kelompok progresif dan sayap kiri.

CNBC mencatat, melalui jaringan filantropi besutannya, Open Society Foundations (OSF), Soros telah memberikan dana yang sangat besar kepada kandidat politik, kelompok advokasi, dan inisiatif kebijakan publik yang sejalan dengan nilai-nilai progresif.

Pendekatan politik Soros ini sering dipuji oleh kalangan progresif sebagai dukungan terhadap demokrasi dan keadilan sosial.

Di sisi lain, sikap tersebut juga menjadi sasaran kritik tajam dari kubu konservatif yang melihatnya sebagai pengaruh besar uang dalam politik yang dapat mengubah kebijakan lokal dan nasional.

Baca Juga: 10 Orang Terkaya Dunia Akhir 2025, Elon Musk Melesat Jauh di Puncak

Selanjutnya: Laju Saham Properti Diproyeksi Masih Berlanjut, Cermati Saham Pilihan Analis

Menarik Dibaca: Manfaatkan Tanaman Seledri untuk Mengobati Asam Urat Tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News