KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus positif Covid-19 kembali melonjak signifikan di bulan Juni. Akibatnya, pembatasan mobilitas masyarakat kembali diperketat. Perhotelan menjadi salah satu segmen bisnis yang terpukul paling telak. Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran menjelaskan, hingga awal bulan Juni saja, kondisi bisnis perhotelan belum bisa pulih. Kondisi itu tampak dari tingkat rata-rata okupansi yang masih bergerak di level 30%-35%. Dengan adanya lonjakan kasus Covid-19 dan terjadi pengetatan dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dipastikan akan kembali menekan bisnis hotel dan restoran. Sebab dengan kondisi ini, acara pertemuan dan resepsi pernikahan di hotel menjadi dibatasi ketat, bahkan tidak diperbolehkan. Kemudian di sisi restoran, jam buka pun sudah dibatasi.
Mengintip bisnis perhotelan di tengah lonjakan kasus Covid-19
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus positif Covid-19 kembali melonjak signifikan di bulan Juni. Akibatnya, pembatasan mobilitas masyarakat kembali diperketat. Perhotelan menjadi salah satu segmen bisnis yang terpukul paling telak. Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran menjelaskan, hingga awal bulan Juni saja, kondisi bisnis perhotelan belum bisa pulih. Kondisi itu tampak dari tingkat rata-rata okupansi yang masih bergerak di level 30%-35%. Dengan adanya lonjakan kasus Covid-19 dan terjadi pengetatan dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dipastikan akan kembali menekan bisnis hotel dan restoran. Sebab dengan kondisi ini, acara pertemuan dan resepsi pernikahan di hotel menjadi dibatasi ketat, bahkan tidak diperbolehkan. Kemudian di sisi restoran, jam buka pun sudah dibatasi.