Mengintip Calon Penguasa 7.000 Menara BTS Milik XL



JAKARTa. Jika tak ada aral melintang, PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) akan menggelar hajatan besar akhir bulan ini. XL akan mengumumkan pemenang tender 7.000 menara Base Transceiver Station (BTS) yang sudah digelar sejak tahun lalu.

Direktur Utama XL Hasnul Suhaimi bilang, saat ini XL sudah menetapkan tiga kandidat kuat pemenang tender. “Pengumuman resminya akhir bulan ini, soal nama kandidat tak bisa saya sebutkan,” kata Hasnul, kepada Kontan, Senin (15/9).

XL menenderkan 7.000 menara BTS miliknya medio 2007 lalu. Tender ini menarik perhatian, karena di saat bersamaan Menteri Komunikasi dan Informatika mengeluarkan aturan yang isinya melarang investor asing ikut berbisnis menara BTS. Keluarnya beleid itu kemudian menjadi kontroversi. Sebab, mayoritas peserta tender menara XL adalah asing. Mayoritas kebanyakan asing karena XL mensyaratkan peserta tender harus punya scroll account senilai US$ 300 juta.


Dalam catatan Kontan hingga April 2008, dari 10 perusahaan yang terjaring, sebagian besar peserta tender menara XL adalah asing. Antara lain Protelindo, yang sahamnya dikuasai American Tower, Gulf Tower dari Timur Tengah, Tricom, dan Hutchison.

Keluarnya pembatasan asing di bisnis menara ini tak membuat XL gentar. Mereka jalan terus. Nah, saat ini, menurut Hasnul, XL tengah bernegosiasi dengan kandidat kuat pemenang tender tersebut. Negosiasi terutama seputar harga yang harus dibayar pemenang tender.

Harganya terbilang besar. XL, kata Hasnul, minta pemenang membayar US$ 800 juta hingga US$ 1 miliar. Nilai ini setara dengan Rp 7,6 triliun hingga Rp 9,5 triliun pada kurs Rp 9.500 per 1 US$. “Kami masih negosiasi harga,” katanya. Sayang, Hasnul enggan bicara lebih banyak.

Seorang sumber Kontan membisikkan, dua di antara tiga kandidat kuat pemenang tender XL tersebut adalah PT Indonusa Mora Perkasa, perusahaan penyedia konstruksi menara telekomunikasi, dan Recapital Advisors, perusahaan milik Sandiaga S. Uno dan Rosan Perkasa Roslani. “Dua kandidat kuat ini yang kemungkinan menang,” kata si sumber.

Memang, belum jelas benar siapa pemenangnya. Namun, situs IFRAsia, edisi Sabtu (13/9) merilis, pemenang tender menara XL adalah Indonusa. Menurut situs itu, operator Tower Bersama ini menawar 7.000 menara milik XL dengan dana US$ 500 juta hingga US$ 550 juta.

Soal ini, Hasnul mengelaknya. “Kami belum mengumumkan resmi, tunggu saja,” kilahnya. Belum ada penjelasan gamblang dari Indonusa dan Recapital. Sandiga S. Uno, Presiden Komisaris Recapital, tak membantah juga tak membenarkan kabar tersebut. “Saya sedang di Aceh, silakan hubungi Pak Rosan,” katanya melalui pesan singkat.Sayang, Rosan Perkasa Roslani, Mak menjawab telepon dan pesan singkat dari Kontan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test