KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana PT Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam (
PTBA) untuk mengakuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pelabuhan Ratu menjadi perhatian para investor. Adapun nilai transaaksi akuisisi PLTU Pelabuhan Ratu oleh
PTBA ini diperkirakan mencapai US$ 800 juta. Padahal, mengacu pada laporan keuangan publikasi
PTBA pada Semester I-2022, nilai ekuitas alias modal
PTBA mencapai Rp 22,7 triliun.
Dengan nilai akuisisi setara US$ 800 juta, maka dengan asumsi menggunakan kurs dollar Rp 15.500/dollar AS maka nilai transaksi setara dengan Rp 12,4 triliun, atau setara 55% ekuitas
PTBA per akhir Juni 2022. Gambaran ini yang menjadikarn respon investor saham negatif terhadap rencana ini sehingga harga saham
PTBA mengalami koreksi tajam setelah perusahaan ini mengumumkan rencana akuisisi PLTU Pelabuhan Ratu.
Baca Juga: IHSG Menguat Pada Kamis (20/10) Pagi, PTBA, TLKM, MEDC Top Gainers LQ45 Direktur Utama
PTBA Arsal Ismail dalam pernyataan tertulis Rabu (19/10) menyampaikan aksi korporasi ini merupakan komitmen
PTBA untuk mendukung kebijakan Pemerintah yang mendorong pensiun dini PLTU dalam rangka transisi menuju energi bersih. Ia menyebut
PTBA sangat peduli dengan isu perubahan iklim dan siap berkontribusi agar target Net Zero Emission pada 2060 dapat tercapai. Sementara jika kita menilik kondisi kas dan setara kas
PTBA pada semester I-2022 sebesar Rp 4,17 triliun. Posisi kas dan setara kas
PTBA ini sedikit turun dibandingkan dengan kondisi akhir tahun 2021 lalu yang mencapai Rp 4,39 triliun. Adapun total kewajiban
PTBA ini pada Juni 2022 mencapai Rp 13,20 triliun atau melonjak dibandingkan dengan posisi kewajiban di akhir Desember 2021 yang mencapai 11,87 triliun. Tambahan utang
PTBA ini terutama dari utang jangka panjang yang naik, sekitar Rp 580 miliar dari Rp 4,37 triliun di bulan Desember 2021, menjadi Rp 4,95 triliun pada akhir Juni 2022. Sementara utang jangka pendek
PTBA juga mengalami kenaikan dari posisi Desember 2021 sebesar Rp 7,5 triliun menjadi Rp 8,26 triliun. Kondisi Kas dan setara kas
PTBA pada semester I-2022 sebesar Rp 4,17 triliun. Posisi kas dan setara kas ini sedikit turun dibandingkan dengan kondisi akhir tahun lalu yang mencapai Rp 4,39 triliun. Adapun total kewajiban perusahaan
PTBA ini mencapai Rp 13,20 triliun atau melonjak dibandingkan dengan posisi kewajiban di akhir Desember 2021 yang mencapai Rp 11,87 triliun. Tambahan utang ini terutama dari utang jangka panjang
PTBA yang naik dari Rp 4,37 triliun di bulan Desember 2021, menjadi Rp 4,95 triliun pada akhir Juni 2022. Sementara utang jangka pendek
PTBA juga mengalami kenaikan dari posisi Desember 2021 sebesar Rp 7,5 triliun menjadi Rp 8,26 triliun. Dengan total utang mencapai Rp 13,21 triliun dan ekuitas sebesar Rp 22,7 triliun maka rasio utang terhadap modal alias
debt to equity ratio (DER) PTBA sudah mencapai 52,8%. Kondisi ini tentu melemah jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun dengan DER
PTBA sebesar 48,95%, dengan total utang Rp 11,86 triliun dan ekuitas Rp 24,25 triliun per akhir Desember 2021. Sementara, transaksi saham PT Perusahaan Tambang Batubara Tbk (
PTBA) mengalami peningkatan volume pada Kamis (20/10). Pada perdagangan sesi pertama Kamis (20/10) saham Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (
PTBA) ditutup menghijau alias naik hingga 2,68% setelah Rabu (19/10) kemarin memerah hingga 5,8% lebih. Harga saham
PTBA pada penutupan perdagangan sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, saham
PTBA berada di harga Rp 3.830 per saham.
Baca Juga: Saham PTBA Masih Terbakar PLTU Pelabuhan Ratu, Perdagangan Kemarin Turun 5,81% Jika dibandingkan dengan harga penutupan hari Rabu (19/10) sebesar Rp 3.730, berarti harga saham
PTBA naik 2,68%.
Pada awal perdagangan, saham
PTBA dibuka di atas harga penutupan sebelumnya, tepatnya Rp 3.750 per saham. Sempat menyentuh harga tertinggi Rp 3.850 dan harga terendah Rp 3.750, saham
PTBA ditutup naik Rp 100 dalam sehari.
Baca Juga: Harga Saham PTBA Turun 4,29% Sesi I, di Tengah Rencana Akuisisi PLTU Pelabuhan Ratu Pada saat penutupan, harga
PTBA permintaan (bid) tertinggi Rp 3.820 per saham. Di lain sisi, harga penawaran (offer)
PTBA terendah di Rp 3.830 per saham. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham
PTBA mencapai Rp 278,40 miliar. Adapun total volume saham yang ditransaksikan mencapai 730.605 lot. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Syamsul Azhar