KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek konstruksi semakin banyak dilakukan dan menjadi celah yang menguntungkan bagi start up pemantau pekerjaan proyek. Salah satunya adalah Manpro. aplikasi Manpro menghadirkan layanan pemantauan hasil kerja konstruksi di lapangan secara
real time. Aplikasi Manpro telah berdiri sejak tahun 2017 yang awalnya dipakai oleh lembaga pemerintahan seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan perusahaan swasta lainnya.
Baca Juga: Gandeng GK PLug and Play & Digitaraya, Sinar Mas Land kembangkan BSD Innovation Labs Manpro merupakan layanan
software as a serive (SaaS) yang melakukan kustomisasi sesuai dengan yang diinginkan klien kemudian langsung dipakai untuk menginput data proyek. SetelaH selesai klien akan mendapat hasil kegiatan di proyeknya untuk arsop dan dokumen yang siap di auditing. Zaki Muliawan,
Chief Executive Officer (CEO) Manpro menjelaskan aplikasi ini bisa menjadi layanan yang memudahkan pemilik proyek untuk tidak terjun langsung kelapangan. Karena aplikasi ini bisa memberikan laporan secara real time dimana pun dan kapan pun. “Jadi seluruh perkembangan proyek bisa dilihat dari dokumen digital,” Jelasnya. Biasanya proyek yang menggunakan aplikasi ini seperti proyek infrastruktur, bangunan, hotel, apartemen, sekolah, mal, dan lain sebagainya. Cara kerjanya, ia menjelaskan apabila klien sudah berlangganan menggunakan layanan ini, di dalam aplikasi tersebut akan secara otomatis muncul berbagai fitur diantaranya tampilan kurva progres proyek, monitoring target waktu untuk penugasan, resume status proyek pada
dashboard, manajemen isu, laporan otomatis status proyek mingguan dan lain sebagainya.
Baca Juga: Merasa dihina, ratusan driver ojek online datangi Konjen Malaysia di Medan Dengan fitur tersebut, mandor dalam suatu proyek tersebut akan mengisi data-data tersebut seperti bukti foto, absen kehadiran pekerja dan sebagainya. Adanya aplikasi ini tentu memberikan tanggung jawab yang besar bagi pemegangnya agar dapat terkontrol dengan baik dan benar. Adapun setiap bulannya, ia bisa menerima permintaan sebanyak ratusan proyek yang menggunakan layanan Manpro. Harga yang dibanderol mulai dari Rp 1 juta sampai Rp 15 juta per bulan. “Harga layanan kita masih tergantung jenis proyek mulai dari Rp 1 juta sampai Rp 15 juta atau bisa lebih,” Ujarnya. Zaki bilang, pihaknya tentu akan menghadirkan layanan-layanan lainnya yang belum bisa di informasikan. Yang terbaru hanya Kurva-S, status open isu, dan
project due dates.
Untuk memperluas jangkauan serta pasar, Manpro berharap aplikasi ini bisa digunakan di semua bidang pekerjaan baik konstruksi maupun non konstruksi.
Baca Juga: Gibran: Gojek bisa tularkan kesuksesan untuk startup lain “Rencana ekspansi kita bisa merambah ke pemerintahan, BUMN dan swasta nasional, B2B, B2G lalu akan B2C. Dan di tahun 2020 juga kita targetkan bisa penetrasi di Asia Tenggara,” Harapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli