Mengintip Penghematan yang Didapatkan Gojek Tokopedia (GOTO) Pasca Lakukan PHK Massal



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memprediksi dapat memangkas beban sebesar 14% sampai 16% pasca pengurangan karyawan dan biaya lainnya. Efek ini akan terlihat pada kuartal I-2023 mendatang. 

Direktur Keuangan GoTo Jacky Lo memaparkan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan GOTO terjadi di bagian operasional dan tim pendukung lainnya. 

Untuk mengingat, akhir pekan lalu, Jumat (18/11), GOTO secara resmi mengumumkan untuk melakukan PHK terhadap 1.300 karyawan atau sekitar 12% dari seluruh karyawan di Grup GoTo. 


Jacky bilang PHK akan akan mengurangi sekitar 14% beban atas biaya karyawan. Per 30 September 2022, beban gaji dan imbalan mencapai Rp 11,28 triliun. 

Baca Juga: Harga Saham GoTo Turun Saat Kinerja Dilaporkan Meningkat, Investor Harus Jual / Beli?

"Ini akan mendorong pengurangan beban basis kami. Kira-kira sekitar Rp 915 miliar sampai Rp 965 miliar," kata Jacky dalam earning calls Kuartal III-2022, Senin (21/11). 

Sepanjang tahun berjalan ini, lanjut Jacky, penghematan yang dilakukan GOTO yang teridentifikasi mencapai Rp 1 triliun. Sepanjang tahun ini, penghematan yang terealisasi mencapai Rp 269 miliar. 

"Secara total dengan penggabungan biaya personil dan non-personil, jika dibandingkan dengan basis operational expenditure September, akan akan berkurang 14%-16%," tutur dia. 

Direktur Utama GoTo Andre Soelistyo bilang penghembatan biaya ini akan direalisasikan pada kuartal I-2022 mendatang dan beberapa kuartal berikutnya. 

Baca Juga: Gojek Tokopedia PHK 1.300 Karyawan, Apakah Saham GOTO Hari Ini Bagus Dibeli / Dijual?

"Kami mengurangi rata-rata cash burn bulanan sebesar 13% di kuartal III-2022 menjadi Rp 1,3 triliun dibandingkan Rp 1,5 triliun pada Kuartal II-2022. Kami akan terus melanjutkan disiplin ini," kata Andre.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli