Jakarta. Apakah kepakan sayap kupu-kupu di Brasil menyulut angin ribut di Texas? Kalimat ini menjadi judul makalah Edward Norton Lorenz saat mengenalkan efek kupu-kupu yang menjadi landasan Teori Chaos, 41 tahun lalu. Barangkali, kini Lorenz bakal terkaget-kaget melihat kejadian di Spanyol bisa berefek dahsyat di seluruh dunia.Pada 24 Mei lalu, operasi gabungan polisi Amerika Serikat (AS) dengan Costa Rica berhasil membekuk Arthur Budovsky Belanchuk di Spanyol. Pria asal Ukraina berkewarganegaraan Costa Rika ini adalah pemilik situs Liberty Reserve (LR). Situs yang berdiri sejak 2006 tersebut mengoperasikan salah satu mata uang digital (uang virtual) yang paling banyak dipakai. Orang bisa menyebut mata uang online ini: LR. Polisi sudah menyelidiki aktivitas Budovsky di LR sejak 2011. Dia diduga melakukan tindak pidana pencucian uang melalui LR. Kejaksaan AS menyebut, LR memiliki jutaan pengguna dan 200.000 di antaranya berada di AS. LR telah memproses 12 juta transaksi per tahun dan mencuci uang lebih dari US$ 6 miliar. “Ini kasus pencucian uang terbesar yang dibawa ke AS,” kata Jaksa Penuntut AS Preet Bharara.Mata uang digital telah menarik berbagai kalangan, mulai dari penggila game online hingga pialang valuta asing. Mereka bisa menjual barang virtual yang dibutuhkan dalam game tanpa menggunakan fasilitas perbankan resmi. Pengguna bisa membeli LR dari perusahaan penukar uang pihak ketiga.Mitra LR menimbun unit LR, memperdagangkan, dan mengonversi menjadi uang tunai. Tak bisa cairkan saldo Bagi pemain valuta asing atau forex di internet, penangkapan Budovsky adalah berita buruk.Situs LR ditutup sejak Budovsky ditangkap. Akibatnya, para pemilik akun LR tak bisa melakukan transaksi, termasuk mencairkan saldo mereka. LR banyak dipakai brokerbroker forex tak berizin resmi sebagai salah satu sistem transaksi bagi nasabah untuk melakukan deposit dan menarik dana. LR bisa sangat populer karena nasabah bisa melakukan transaksi online tanpa perlu mencantumkan identitas asli.Mereka hanya perlu membeli atau menjual LR dengan kurs tertentu lewat perusahaan atau perorangan yang menjadi exchanger LR. “User hanya kena potongan 1% per transaksi penukaran dan transfer antar-user,” kata Yultham Setiawan, trader forex online di Yogyakarta.Selain aktivis forex online, LR juga banyak dimanfaatkan para pelaku internet marketing. Salah satu pegiat internet marketing, Rully Kustandar, menyebut LR sebagai salah satu dompet para internet marketer. Uang virtual LR disukai oleh vendor atau penjual dan pembeli.Apalagi, selama ini LR berani menjamin keamanan pengiriman uang tersebut hingga ke penerima. “Di sini tidak mengenal refund,” kata Rully. Analis Multilateral & Corporate Trainer Commodity Desk PT Millennium Penata Futures Suluh A. Wicaksono menilai, kejadian LR ini adalah tragedi bagi para pelaku jual beli di dunia maya yang tidak tahu kalau LR adalah exchanger e-currency ilegal. “Pelaku awam banyak yang merasa apes karena hanya tahu reputasi dan ketenaran LR di permukaan saja,” kata Suluh.Jadi, hanya pasrah?***Sumber : KONTAN MINGGUAN 37 - XVII, 2013 Laporan UtamaCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Mengintip penutupan penyedia mata uang online
Jakarta. Apakah kepakan sayap kupu-kupu di Brasil menyulut angin ribut di Texas? Kalimat ini menjadi judul makalah Edward Norton Lorenz saat mengenalkan efek kupu-kupu yang menjadi landasan Teori Chaos, 41 tahun lalu. Barangkali, kini Lorenz bakal terkaget-kaget melihat kejadian di Spanyol bisa berefek dahsyat di seluruh dunia.Pada 24 Mei lalu, operasi gabungan polisi Amerika Serikat (AS) dengan Costa Rica berhasil membekuk Arthur Budovsky Belanchuk di Spanyol. Pria asal Ukraina berkewarganegaraan Costa Rika ini adalah pemilik situs Liberty Reserve (LR). Situs yang berdiri sejak 2006 tersebut mengoperasikan salah satu mata uang digital (uang virtual) yang paling banyak dipakai. Orang bisa menyebut mata uang online ini: LR. Polisi sudah menyelidiki aktivitas Budovsky di LR sejak 2011. Dia diduga melakukan tindak pidana pencucian uang melalui LR. Kejaksaan AS menyebut, LR memiliki jutaan pengguna dan 200.000 di antaranya berada di AS. LR telah memproses 12 juta transaksi per tahun dan mencuci uang lebih dari US$ 6 miliar. “Ini kasus pencucian uang terbesar yang dibawa ke AS,” kata Jaksa Penuntut AS Preet Bharara.Mata uang digital telah menarik berbagai kalangan, mulai dari penggila game online hingga pialang valuta asing. Mereka bisa menjual barang virtual yang dibutuhkan dalam game tanpa menggunakan fasilitas perbankan resmi. Pengguna bisa membeli LR dari perusahaan penukar uang pihak ketiga.Mitra LR menimbun unit LR, memperdagangkan, dan mengonversi menjadi uang tunai. Tak bisa cairkan saldo Bagi pemain valuta asing atau forex di internet, penangkapan Budovsky adalah berita buruk.Situs LR ditutup sejak Budovsky ditangkap. Akibatnya, para pemilik akun LR tak bisa melakukan transaksi, termasuk mencairkan saldo mereka. LR banyak dipakai brokerbroker forex tak berizin resmi sebagai salah satu sistem transaksi bagi nasabah untuk melakukan deposit dan menarik dana. LR bisa sangat populer karena nasabah bisa melakukan transaksi online tanpa perlu mencantumkan identitas asli.Mereka hanya perlu membeli atau menjual LR dengan kurs tertentu lewat perusahaan atau perorangan yang menjadi exchanger LR. “User hanya kena potongan 1% per transaksi penukaran dan transfer antar-user,” kata Yultham Setiawan, trader forex online di Yogyakarta.Selain aktivis forex online, LR juga banyak dimanfaatkan para pelaku internet marketing. Salah satu pegiat internet marketing, Rully Kustandar, menyebut LR sebagai salah satu dompet para internet marketer. Uang virtual LR disukai oleh vendor atau penjual dan pembeli.Apalagi, selama ini LR berani menjamin keamanan pengiriman uang tersebut hingga ke penerima. “Di sini tidak mengenal refund,” kata Rully. Analis Multilateral & Corporate Trainer Commodity Desk PT Millennium Penata Futures Suluh A. Wicaksono menilai, kejadian LR ini adalah tragedi bagi para pelaku jual beli di dunia maya yang tidak tahu kalau LR adalah exchanger e-currency ilegal. “Pelaku awam banyak yang merasa apes karena hanya tahu reputasi dan ketenaran LR di permukaan saja,” kata Suluh.Jadi, hanya pasrah?***Sumber : KONTAN MINGGUAN 37 - XVII, 2013 Laporan UtamaCek Berita dan Artikel yang lain di Google News