Matahari sudah mulai naik sekitar pukul 11.00 WITA, ketika KONTAN datang. Suasana di Banjar Pegatepan, Desa Gelgel, Klungkung, Bali siang itu tak begitu ramai. Kegiatan masyarakat kebanyakan terpusat di pura. Sebagian yang telah usai beribadah mulai melanjutkan aktivitas. Seperti yang terlihat di salah satu rumah tenun yang ada di banjar tersebut, tiga orang penenun mulai melakukan produksi. Suara panette (salah satu peralatan menenun) kayu yang beradu dari alat tenun tradisional, saling bersautan, bersanding harmonis dengan lantunan musik tradisional bali yang menemani para penenun bekerja. Salah satu penenun yang tampak asyik dengan pekerjaannya adalah Nyoman Sukerti. Siang itu, ia baru saja mulai menenun songket dengan motif wajik. Kepada KONTAN, Sukerti menceritakan pengalamannya menjadi penenun.
Mengintip produksi songket di Gelgel, Bali (2)
Matahari sudah mulai naik sekitar pukul 11.00 WITA, ketika KONTAN datang. Suasana di Banjar Pegatepan, Desa Gelgel, Klungkung, Bali siang itu tak begitu ramai. Kegiatan masyarakat kebanyakan terpusat di pura. Sebagian yang telah usai beribadah mulai melanjutkan aktivitas. Seperti yang terlihat di salah satu rumah tenun yang ada di banjar tersebut, tiga orang penenun mulai melakukan produksi. Suara panette (salah satu peralatan menenun) kayu yang beradu dari alat tenun tradisional, saling bersautan, bersanding harmonis dengan lantunan musik tradisional bali yang menemani para penenun bekerja. Salah satu penenun yang tampak asyik dengan pekerjaannya adalah Nyoman Sukerti. Siang itu, ia baru saja mulai menenun songket dengan motif wajik. Kepada KONTAN, Sukerti menceritakan pengalamannya menjadi penenun.