KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga aset kripto kerap meroket dadakan, lebih cepat dibanding instrumen investasi lain. Inilah yang membuat investor tertarik memburu aset kripto. Namun, belakangan, pasar kripto dihebohkan dengan munculnya mata uang kripto Squid Game (SQUID) yang juga mengalami kenaikan harga signifikan. Tercatat koin squid sempat naik 310.000% menjadi US$ 2.856 per koin. Sayangnya, begitu harga melambung, penurunan harga koin squid juga cepat anjlok ke sekitar US$ 0 per koin. Rupanya harga kripto yang terinspirasi dari serial Netflix Squid Game ini anjlok karena adanya pencurian atawa penipuan di dunia kripto. Media teknologi Gizmodo menyebut pembuat kripto koin squid membuat proyek palsu kemudian membawa kabur dana dari investornya.
Baca Juga: Transaksi $NOID sold out dalam 20 detik di PinkSale Kontan berusaha mengulik adakah aset kripto lain yang harganya melambung signifikan. Ternyata ada, berdasarkan laman coinmarketcap, Jumat (5/11) pukul 19.30, harga koin Phoenix Global (PHB) tercatat meroket 5.575% dalam sepekan terakhir dan melambung 2.948% dalam 24 jam ke US$ 0,8733. Co-founder CryptoWatch dan Pengelola Channel Duit Pintar, Christopher Tahir mengatakan jenis koin PHB yang melambung tinggi tidak akan relevan karena investor hanya akan menangkap potensi naik turunnya harga saja. Padahal faktor penting yang investor harus perhatikan adalah likuiditas yang ditawarkan koin tersebut. Tercatat, likuiditas PHB paling tinggi hanya berkisar US$ 17.765. Christopher menilai likuiditas yang tidak sampai US$ 250.000 secara global ini sangat tipis sekali. "Walau koin naik banyak, tetapi likuiditas tipis artinya memang kalau kemarin beli misalnya Rp 10 juta lalu sekarang naik jadi Rp 300 juta, ya secara kertas banyak tetapi pertanyaan selanjutnya, apakah bisa dijual?" kata Christopher, Jumat (5/11). Christopher juga mengingatkan, likuiditas bisa dicabut kapan saja, sehingga investor perlu sangat berhati-hati.
Baca Juga: Korban penipuan cryptocurrency Rp 2,5 miliar melapor ke Polda Metro Jaya Di satu sisi, tentunya tidak semua koin kripto yang harganya melambung atau turun cepat juga akan bernasib sama dengan koin squid atau tidak memiliki prospek positif. Koin The Sanbox (SAND) diperiode yang sama harga melambung 121,45% dalam sepekan terakhir. Sementara dalam 24 jam terakhir menurun 14%. Christopher mengamati SAND naik karena tersokong sentimen metaverse yang merupakan konsep baru dari Facebook dan SAND adalah koin yang fokus di ranah tersebut. SAND juga didukung karena mendapat suntikan dana besar. "Tentu, kenaikan SAND cenderung FOMO menurut saya, karena koin ini serupa seperti decentraland (MANA) juga ikut terciprat," kata Christopher.
Baca Juga: Investor veteran ini bilang, kripto bukan sarana investasi tapi untuk senang-senang Christopher mengatakan, prospek pergerakan harga SAND ke depan akan bergantung pada keyakinan investor masing-masing. Bagi investor yang percaya bahwa metaverse bakal jadi asa depan maka koin ini akan masuk akal. Namun, jika investor menganggap metaverse tidak masuk akal maka bisa memunculkan spekulatif negatif. Oleh karena itu di tengah tren kenaikan semua koin, Christopher kembali mengingatkan setiap kenaikan harga pasti akan diikuti oleh penurunan. Jadi, alangkah lebih baik untuk mundur sesaat sebelum klik membeli koin setelah harga naik. Seperti koin SHIBA INU (SHIB) yang dalam sepekan harganya merosot 31,06%. Christopher mengatakan harga SHIB turun karena investor sudah ambil untung atas kenaikan signifikan sebelmnya. Untuk prospek, SHIB masih banyak diperdebatkan investor, apakah koin ini akan ada yang benar-benar dipakai.
Baca Juga: Penipuan, Binance selidiki aktor jahat di balik kripto Squid Game CEO Triv, Gabriel Rey juga mengatakan harga koin SHIB turun karena sudah naik lebih dari 800% dalam setahun terakhir. Penurunan SHIB, Gabriel nilai masih wajar. Untuk altcoin rata-rata penurunan bisa lebih dalam dari bitcoin, yaitu di rentang 50%-70%. Mengenai prospek kegunaan SHIB, Gabriel juga menilai koin ini belum memiliki keunggulan yang luar biasa dari koin lain. Namun, memang, SHIB kuat didukung oleh komintasnya yang bertumbuh. Tidak dipungkiri kenaikan SHIB yang signifikan membuat invetsor mencari-cari koin apa lagi yang berpotensi melambung tinggi seperti SHIB. Namun, sayangnya Gabriel mengatakan ivestor jadi terbujuk pada munculnya koin dengan
market cap rendah atawa
mirco cap dengan risiko tinggi.
Gabriel menyarankan, baiknya investor juga mengecek sejarah pengembang pendiri koin kripto sebelum membeli koin tersebut. Lebih aman lagi, Gabriel mengatakan beli koin di Centralized exchanges agar likuiditasnya terjaga. "Koin yang berhasil masuk ke centralized exchanges membutuhkan dana besar dan pengembang akan menjaga kinerja koin tersebut agar jangan sampai dikeluarkan atau ditutup sehingga investorpun aman," kata Gabriel.
Baca Juga: Sempat jatuh pasca pengumuman The Fed, harga Bitcoin kembali mendaki Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati