Mengintip Strategi Bisnis Wintermar Offshore (WINS) di Sisa Tahun 2024



KONTAN.CO.ID - BATAM. Dalam menghadapi sisa tahun 2024, Wintermar Offshore Marine (WINS) terus memperkuat posisinya di industri pelayaran untuk mencatatkan kinerja keuangan yang positif.

Sebagai gambaran, berdasarkan laporan keungan per 30 Juni 2024, WINS mencatatkan pendapatan sebesar US$38,27 juta (Rp625,53 miliar) pada paruh pertama tahun ini, naik 22,73% yoy dari US$31,18 juta tahun lalu. 

Bila dirincikan pendapatan paling besar berasal dari sewa kapal sekitar US$34,67 juta, naik 26,74% yoy dari setahun sebelumnya US$27,35 juta. Sementara itu, pendapatan dari jasa pelayaran lainnya turun tipis 4,53% yoy menjadi US$3,65 juta.


Investor Relations Wintermar Offshore, Pek Swan Layanto mengatakan fokus utama perusahaan saat ini adalah meningkatkan utilisasi kapal dan memperluas pangsa pasar, terutama dalam segmen platform supply base dan proyek-proyek terkait offshore yang sedang berkembang.

Baca Juga: Harga Migas Naik, Kinerja Emiten Lebih Apik

Pek Swan menyatakan bahwa utilisasi kapal WINS diproyeksikan mencapai 68-70% untuk keseluruhan tahun 2024. Namun, perlu dicatat bahwa banyak kontrak yang dijalankan bersifat jangka pendek atau "spot contracts", sehingga utilisasi belum optimal untuk jangka panjang. 

Sebagai langkah antisipasi, Wintermar terus mempersiapkan beberapa kapal baru. Hingga akhir tahun ini, dua kapal tambahan sedang dalam tahap pembangunan dan diharapkan selesai pada akhir 2024.

Dalam hal pengeluaran modal (Capex), realisasinya untuk kuartal ketiga 2024 akan diumumkan pada akhir Oktober. Fokus Capex tahun ini diarahkan pada investasi kapal dan peningkatan infrastruktur yang akan mendukung operasi seismik dan kegiatan eksplorasi lainnya. 

"Proyek seismik yang dilakukan saat ini masih bersifat jangka pendek, namun hal ini telah mendorong peningkatan permintaan dan kenaikan tarif charter kapal, yang secara positif mempengaruhi profitabilitas perusahaan," kata Pek Swan kepada KONTAN, di sela-sela ekslusif tour vessel on board di Batam, Kamis (10/10).

Selain itu, Pek Swan menyoroti pentingnya platform supply vessel (PSV) dan heavy load barge dalam mendukung proyek-proyek konstruksi dan eksplorasi minyak serta gas di lepas pantai. Permintaan untuk jenis kapal ini meningkat, terutama di tahap awal siklus hidup industri seperti pengujian tanah (soil testing) dan survei seismik, yang digunakan untuk mencari potensi sumber daya minyak baru.

Emiten pelayaran itu juga tengah mempersiapkan diri untuk mendukung proyek-proyek energi terbarukan, termasuk offshore wind. Pek Swan menyebutkan bahwa kapal jenis offshore barge yang mereka operasikan dapat digunakan untuk membawa peralatan besar, seperti pipa atau struktur yang dibutuhkan dalam pembangunan rig dan proyek-proyek wind farm offshore.

Dengan target pertumbuhan industri minyak dan gas di Indonesia yang diproyeksikan mencapai 1 juta barel per hari pada tahun 2030, Wintermar terus berinvestasi dalam memperkuat armada kapalnya guna mendukung eksplorasi dan produksi yang lebih cepat. Hingga Mei 2024, Wintermar telah menambah tiga kapal, termasuk dua heavy load barge yang sedang dibangun dan satu accommodation work barge (AWB) bekas yang telah dioperasikan.

Baca Juga: Wintermar (WINS) Targetkan Pertumbuhan Laba pada Tahun 2024, Ini Penopangnya

Selanjutnya: Kemenkeu Buka Opsi Kelola Rumah Dinas Anggota DPR

Menarik Dibaca: Rekomendasi Sektor Saham Menarik dari MAMI Di Era Suku Bunga Turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati