Oktober ini, genap tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kita banyak mendapatkan pemaparan hasil kerja dan evaluasi kinerja. Di berbagai media, ada kritikan, banjir saran, sederet ejekan, dan sudah pasti puja puji, baik ke jajaran pemerintahan atau Presiden Jokowi. Salah satunya adalah status kawan di Facebook yang menulis komentar temannya dari China. Kata sang teman, Presiden Jokowi itu orang yang berbahagia. Meski banyak difitnah, diolok-olok, dan dibikin meme di media sosial, dia selalu tersenyum, tak menanggapi tudingan negatif tadi. Hal serupa, ungkap sang teman, tidak mungkin bisa terjadi di negaranya, karena pengolok pasti segera ditembak. Lembaga presiden adalah lembaga negara yang harus dijaga dan dihormati. Nah, rasanya belum terlalu lama dulu, hal yang sama juga berlaku di negara kita, kan? Masa tiga tahun pemerintahan ini, kita memang kenyang dengan segala macam informasi, baik yang benar maupun hoax. Peredaran informasi tak sebatas media mainstream namun juga media sosial. Presiden Jokowi menyadari keterbukaan media di negara kita. Saat bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani, konon Presiden Jokowi ditanya, bagaimana keterbukaan media di Indonesia dibanding Iran. Presiden kita menjawab sambil tertawa: lebih kejam di Indonesia.
Mengiris rasa pesimis
Oktober ini, genap tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kita banyak mendapatkan pemaparan hasil kerja dan evaluasi kinerja. Di berbagai media, ada kritikan, banjir saran, sederet ejekan, dan sudah pasti puja puji, baik ke jajaran pemerintahan atau Presiden Jokowi. Salah satunya adalah status kawan di Facebook yang menulis komentar temannya dari China. Kata sang teman, Presiden Jokowi itu orang yang berbahagia. Meski banyak difitnah, diolok-olok, dan dibikin meme di media sosial, dia selalu tersenyum, tak menanggapi tudingan negatif tadi. Hal serupa, ungkap sang teman, tidak mungkin bisa terjadi di negaranya, karena pengolok pasti segera ditembak. Lembaga presiden adalah lembaga negara yang harus dijaga dan dihormati. Nah, rasanya belum terlalu lama dulu, hal yang sama juga berlaku di negara kita, kan? Masa tiga tahun pemerintahan ini, kita memang kenyang dengan segala macam informasi, baik yang benar maupun hoax. Peredaran informasi tak sebatas media mainstream namun juga media sosial. Presiden Jokowi menyadari keterbukaan media di negara kita. Saat bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani, konon Presiden Jokowi ditanya, bagaimana keterbukaan media di Indonesia dibanding Iran. Presiden kita menjawab sambil tertawa: lebih kejam di Indonesia.