KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menembus level psikologis US$ 1.800 per ons troi pada perdagangan Selasa (6/7). Dipicu melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) mendorong permintaan emas batangan. Sementara itu investor tengah menunggu notulensi dari pertemuan Federal Reserve AS bulan Juni untuk kejelasan tentang kebijakan moneter bank sentral. Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,7% menjadi US$ 1.804,50 per ons troi pada 0652 GMT, setelah menyentuh level tertinggi sejak 17 Juni. Sementara, harga emas berjangka AS melonjak 1,3% menjadi US$ 1.806,30 per ons troi.
Baca Juga: Intip harga emas Antam dan UBS siang ini di Pegadaian, Selasa 6 Juli 2021 "Ini terutama karena melemahnya dolar AS yang mendorong harga emas. Emas dijual turun drastis setelah pertemuan FOMC Juni dan sekarang ekspektasi telah diperhitungkan, pembeli kembali ke pasar," kata Margaret Yang, analis DailyFX. "Namun, potensi kenaikan emas mungkin terbatas dengan latar belakang perubahan kebijakan moneter global yang hawkish. Jangan berpikir harga akan pulih kembali ke level awal Juni dalam waktu dekat." Asal tahu, dolar melemah 0,2%, bergerak lebih jauh dari level tertinggi tiga bulan pekan lalu, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Fokus minggu ini adalah pada notulensi dari pertemuan terbaru Fed yang akan dirilis pada hari Rabu. Setelah kemiringan hawkish dari bank sentral AS bulan lalu di mana The Fed memproyeksikan dimulainya kenaikan suku bunga pada tahun 2023, mengirim harga emas di bawah level US$ 1.800. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas, yang tidak membayar bunga. Baca Juga: Turun lagi, simak daftar lengkap harga emas Antam untuk siang ini (6/7)