Kurma memang identik dengan oleh-oleh khas dari Timur Tengah. Tapi, buah yang memiliki rasa manis ini tak hanya menjadi penutup hidangan saja, kurma juga bisa diolah menjadi jus, sari buah, vitamin, hingga kopi. Maklum, kurma yang telah menjadi produk minuman juga memiliki khasiat menjaga kesehatan bagi para peminumnya.Bermacam olahan kurma inilah yang dikembangkan Ahmad Said Joban. Selain menjual buah, ia juga mengolah kurma menjadi produk kesehatan.Pada 2004, ketika demam berdarah merajalela, Joban pun teringat jus kurma yang diberikan orang tuanya untuk meredakan demam. Jus itu terbilang ampuh, demam Joban langsung turun. Lantas, Joban mencoba mengolah kurma dan memberikannya kepada saudaranya yang terkena demam berdarah. Khasiat langsung terlihat, sepupu Johan cepat pulih dari sakitnya.Sejak saat itu, Joban berniat memproduksi sari kurma. Untuk membuatnya, ia memakai kurma matang yang kemudian difermentasi satu hingga dua hari.Setelah proses fermentasi selesai, kurma diblender hingga menghasilkan sari kurma. Joban bilang, dalam sebulan, ia bisa memproduksi 500 kilo sari kurma.Selain sari kurma, Johan juga membuat jus kurma. Proses pembuatannya hampir sama dengan sari kurma. Bedanya, ketika diblender kurma dicampur jintan hitam. "Rasa kurma tetap saya pertahankan meski ditambah jintan hitam," ucap Joban.Ternyata, lebih banyak orang yang berminat membeli jus kurma ketimbang sari kurma. Buktinya, Joban bisa mengolah hingga 300 kilogram (kg) jus kurma per hari. Selain melayani pesanan, ia juga menjual jus kurma di gerainya, Toko Buku Joban yang mampu menjual sekitar 30 kg dalam sehari.Setelah menemukan formula sari dan jus kurma, pada 2005, Joban membuat kopi kurma. "Proses pembuatannya sama dengan pembuatan kopi dari biji kopi. Bedanya, sebelum disangrai saya tambahkan jahe dan jintan hitam," ungkapnya.Tapi, produksi kopi kurma belum sebesar jus dan sari kurma. Sebulan, ia hanya membikin 20 kg kopi.Olahan kurma lainnya, seperti suplemen vitamin dan sirup, juga menuai banyak peminat. Tak heran, sebab olahan kurma ini punya segudang khasiat. Seperti membantu proses pemulihan demam berdarah, meningkatkan stamina dan vitalitas tubuh, serta mencegah penyakit hati (lever). Selain itu, kurma juga bisa meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi dan serangan penyakit, mengurangi nyeri tulang dan otot, menurunkan demam, serta mencegah stroke laris.Muhammad Abdul, pimpinan Sari Kurma Sahara, pun menuturkan, suplemen dari kurma setiap bulannya bisa terjual hingga 75.000 botol. "Produk suplemen kami sudah terbukti khasiatnya dan pelanggan kami sudah menjangkau seluruh Indonesia," katanya.Harga produk dari Sari Kurma Sahara seharga Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per botolnya. Dalam sebulan, Abdul mampu mengantongi omzet hingga Rp 18 juta.Kurma memang berkhasiat lantaran banyak mengandung glukosa dan fruktosa sebagai sumber energi yang siap pakai. "Hanya butuh lima hingga sepuluh menit untuk dapat memberikan tenaga," papar Abdul.Selain itu, tingginya kandungan vitamin B1, zat besi, kalsium, dan asam folat dalam suplemen kurma sangat cocok untuk anak-anak serta ibu hamil dan menyusui. "Kami membuatnya secara manual dan tanpa bahan pengawet ataupun pemanis buatan," tambah Abdul yang mengaku tak pernah kesulitan mendapat buah impor ini dari Arab.Sedangkan Joban mengemas sari kurma dalam stoples berukuran 400 gram dengan harga Rp 20.000 dan toples ukuran 250 gram seharga Rp Rp 12.500. Sedangkan, ia membanderol kopi kurma seberat 0,5 ons dengan harga Rp 5.000. "Saya jual ke Dumai, Batam, dan kota lain dengan harga Rp 80.000 per kg," kata Joban.Dari usaha olahan kurma, Joban bisa mengumpulkan pendapatan hingga Rp 30 juta tiap bulan. Porsi terbesar penjualan berasal dari penjualan jus kurma. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Mengolah laba olahan kurma berkhasiat
Kurma memang identik dengan oleh-oleh khas dari Timur Tengah. Tapi, buah yang memiliki rasa manis ini tak hanya menjadi penutup hidangan saja, kurma juga bisa diolah menjadi jus, sari buah, vitamin, hingga kopi. Maklum, kurma yang telah menjadi produk minuman juga memiliki khasiat menjaga kesehatan bagi para peminumnya.Bermacam olahan kurma inilah yang dikembangkan Ahmad Said Joban. Selain menjual buah, ia juga mengolah kurma menjadi produk kesehatan.Pada 2004, ketika demam berdarah merajalela, Joban pun teringat jus kurma yang diberikan orang tuanya untuk meredakan demam. Jus itu terbilang ampuh, demam Joban langsung turun. Lantas, Joban mencoba mengolah kurma dan memberikannya kepada saudaranya yang terkena demam berdarah. Khasiat langsung terlihat, sepupu Johan cepat pulih dari sakitnya.Sejak saat itu, Joban berniat memproduksi sari kurma. Untuk membuatnya, ia memakai kurma matang yang kemudian difermentasi satu hingga dua hari.Setelah proses fermentasi selesai, kurma diblender hingga menghasilkan sari kurma. Joban bilang, dalam sebulan, ia bisa memproduksi 500 kilo sari kurma.Selain sari kurma, Johan juga membuat jus kurma. Proses pembuatannya hampir sama dengan sari kurma. Bedanya, ketika diblender kurma dicampur jintan hitam. "Rasa kurma tetap saya pertahankan meski ditambah jintan hitam," ucap Joban.Ternyata, lebih banyak orang yang berminat membeli jus kurma ketimbang sari kurma. Buktinya, Joban bisa mengolah hingga 300 kilogram (kg) jus kurma per hari. Selain melayani pesanan, ia juga menjual jus kurma di gerainya, Toko Buku Joban yang mampu menjual sekitar 30 kg dalam sehari.Setelah menemukan formula sari dan jus kurma, pada 2005, Joban membuat kopi kurma. "Proses pembuatannya sama dengan pembuatan kopi dari biji kopi. Bedanya, sebelum disangrai saya tambahkan jahe dan jintan hitam," ungkapnya.Tapi, produksi kopi kurma belum sebesar jus dan sari kurma. Sebulan, ia hanya membikin 20 kg kopi.Olahan kurma lainnya, seperti suplemen vitamin dan sirup, juga menuai banyak peminat. Tak heran, sebab olahan kurma ini punya segudang khasiat. Seperti membantu proses pemulihan demam berdarah, meningkatkan stamina dan vitalitas tubuh, serta mencegah penyakit hati (lever). Selain itu, kurma juga bisa meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi dan serangan penyakit, mengurangi nyeri tulang dan otot, menurunkan demam, serta mencegah stroke laris.Muhammad Abdul, pimpinan Sari Kurma Sahara, pun menuturkan, suplemen dari kurma setiap bulannya bisa terjual hingga 75.000 botol. "Produk suplemen kami sudah terbukti khasiatnya dan pelanggan kami sudah menjangkau seluruh Indonesia," katanya.Harga produk dari Sari Kurma Sahara seharga Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per botolnya. Dalam sebulan, Abdul mampu mengantongi omzet hingga Rp 18 juta.Kurma memang berkhasiat lantaran banyak mengandung glukosa dan fruktosa sebagai sumber energi yang siap pakai. "Hanya butuh lima hingga sepuluh menit untuk dapat memberikan tenaga," papar Abdul.Selain itu, tingginya kandungan vitamin B1, zat besi, kalsium, dan asam folat dalam suplemen kurma sangat cocok untuk anak-anak serta ibu hamil dan menyusui. "Kami membuatnya secara manual dan tanpa bahan pengawet ataupun pemanis buatan," tambah Abdul yang mengaku tak pernah kesulitan mendapat buah impor ini dari Arab.Sedangkan Joban mengemas sari kurma dalam stoples berukuran 400 gram dengan harga Rp 20.000 dan toples ukuran 250 gram seharga Rp Rp 12.500. Sedangkan, ia membanderol kopi kurma seberat 0,5 ons dengan harga Rp 5.000. "Saya jual ke Dumai, Batam, dan kota lain dengan harga Rp 80.000 per kg," kata Joban.Dari usaha olahan kurma, Joban bisa mengumpulkan pendapatan hingga Rp 30 juta tiap bulan. Porsi terbesar penjualan berasal dari penjualan jus kurma. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News