KONTAN.CO.ID - Di tangan Mario Benet, pemuda asal Malang, limbah kayu disulap menjadi berbagai produk furnitur, dekorasi interior dan kacamata kayu. Ia merintis bisnisnya, Rojo Keling sejak tiga tahun lalu. Saat merintis bisnisnya, Benet baru saja keluar lapas. “Ketika di lapas, saya dan teman-teman memproduksi miniatur kapal dari limbah kayu jati dan sonokeling. Hasilnya lumayan, begitu keluar saya sudah punya modal usaha,” kenangnya. Berbekal ilmu dan ketrampilan itu, Benet langsung mendirikan usaha olahan limbah kayu. Namun, tak lagi membuat miniatur kapal, ia merambah furnitur custom, seperti lemari, meja dan kursi. “Miniatur kapal agak susah kalau dikembangkan karena pasarnya terbatas di kalangan kolektor,” tuturnya.
Mengolah limbah kayu jadi produk bermutu
KONTAN.CO.ID - Di tangan Mario Benet, pemuda asal Malang, limbah kayu disulap menjadi berbagai produk furnitur, dekorasi interior dan kacamata kayu. Ia merintis bisnisnya, Rojo Keling sejak tiga tahun lalu. Saat merintis bisnisnya, Benet baru saja keluar lapas. “Ketika di lapas, saya dan teman-teman memproduksi miniatur kapal dari limbah kayu jati dan sonokeling. Hasilnya lumayan, begitu keluar saya sudah punya modal usaha,” kenangnya. Berbekal ilmu dan ketrampilan itu, Benet langsung mendirikan usaha olahan limbah kayu. Namun, tak lagi membuat miniatur kapal, ia merambah furnitur custom, seperti lemari, meja dan kursi. “Miniatur kapal agak susah kalau dikembangkan karena pasarnya terbatas di kalangan kolektor,” tuturnya.