Palet kayu yang biasa digunakan sebagai bantalan pengiriman barang tidak jarang dianggap sebagai limbah tidak berguna. Namun di tangan sejumlah pemuda di Banjarmasin, limbah ini diolah menjadi mebel bernilai jual. Lewat bendera usaha Twokang, mereka bisa meraup omzet belasan juta per bulan. Limbah tidak selamanya menjadi sampah yang tidak berguna. Lewat ide kreatif dan tangan-tangan terampil, produk yang dianggap tidak bernilai bisa dikreasikan menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual. Salah satunya adalah limbah palet kayu. Lewat ide kreatif Robertus Happy Bima Saputra, Mukhlasyin Damanix, dan Fendy Suyanto, limbah-limbah kayu mereka sulap menjadi aneka mebel yang bernilai jual. Lewat usaha bernama Twokang di Banjarmasin, mereka menggunakan limbah palet kayu pinus atau kayu jati belanda untuk dibuat berbagai jenis mebel seperti gantungan baju, meja laptop, kursi dan meja ruang tamu, kafe, taman, mini booth, rak, lemari, wall decoration, lampu hias, kitchen set, ranjang, dan gerobak.
Mengolah limbah palet kayu menjadi mebel bernilai
Palet kayu yang biasa digunakan sebagai bantalan pengiriman barang tidak jarang dianggap sebagai limbah tidak berguna. Namun di tangan sejumlah pemuda di Banjarmasin, limbah ini diolah menjadi mebel bernilai jual. Lewat bendera usaha Twokang, mereka bisa meraup omzet belasan juta per bulan. Limbah tidak selamanya menjadi sampah yang tidak berguna. Lewat ide kreatif dan tangan-tangan terampil, produk yang dianggap tidak bernilai bisa dikreasikan menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual. Salah satunya adalah limbah palet kayu. Lewat ide kreatif Robertus Happy Bima Saputra, Mukhlasyin Damanix, dan Fendy Suyanto, limbah-limbah kayu mereka sulap menjadi aneka mebel yang bernilai jual. Lewat usaha bernama Twokang di Banjarmasin, mereka menggunakan limbah palet kayu pinus atau kayu jati belanda untuk dibuat berbagai jenis mebel seperti gantungan baju, meja laptop, kursi dan meja ruang tamu, kafe, taman, mini booth, rak, lemari, wall decoration, lampu hias, kitchen set, ranjang, dan gerobak.